Oknum Guru Agama Cabuli Dua Siswa di Kelas hingga Cedera

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 27 Februari 2019 | 17:37 WIB
Oknum Guru Agama Cabuli Dua Siswa di Kelas hingga Cedera
Ilustrasi. (Beritajatim.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Oknum guru agama di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, melakukan tindakan tidak terpuji terhadap siswanya.

Guru itu mencabuli siswanya yang duduk  di kelas I SDN negeri di wilayah Kecamatan Selong. Akibatnya, kemaluan siswa bengkak.

Oknum guru itu berinisial MY, warga Lendang Bedurik, Kelurahan Sekarteja, Kecamatan Selong. Kejadian memalukan itu terjadi pada Rabu (20/2) pekan lalu sekitar pukul 10.00 WITA di ruang belajar saat jam istirahat.

Tidak terima perbuatan oknum guru agama tersebut, keluarga korban melaporkan kejadian itu ke Polres Lombok Timur agar diproses secara hukum.

Baca Juga: Video Viral Panggil 'You' ke Kiai, Sandiaga: Prabowo Memulaikan Para Ulama

Kasat Reskrim Polres Lotim Ajun Komisaris I Made Yogi Perusa Utama mengakui telah menerima laporan dugaan pencabulan itu.

“Keluarga korban sudah melaporkan kejadiannya dan langsung kami tindaklanjutinya,” kata I Made Dwi Putrayasa seperti diberitakan Lombokita.com—jaringan Suara.com.

Berdasarkan keterangan sementara hasil pemeriksaan, perbuatan tidak terpuji itu dilakukan oknum guru terhadap dua orang siswanya yang diiming-imingkan diberikah sejumlah uang.

Kedua siswa itu, karena takut, akhirnya mengikuti kata-kata oknum guru yang menyuruhnya.

Ia mengatakan, pelaku juga mencabuli secara kasar  hingga bagian vital luka. Setelah itu, kedua siswa tersebut diberikan uang oleh pelaku.

Baca Juga: 6 Tuhan di Jember Bakal Ikut Nyoblos Tentukan Pemenang Pilpres 2019

“Kasus yang dilakukan oknum guru agama itu masuk kategori pencabulan, meski pelakunya laki-laki dan siswa yang menjadi korban juga laki-laki,” tegasnya.

Putrayasa menambahkan, pihaknya sudah memeriksa korban dan dilakukan visum, sedangkan terhadap oknum guru belum dilakukan pemeriksaan dan diamankan.

“Kejadiannya beberapa hari yang lalu sedangkan keluarga korban melaporkan kemarin,” jelasnya.

Catatan: Redaksi Suara.com menyampaikan permohonan maaf ke pembaca atas tulisan sebelumnya yang terlalu vulgar.  Redaksi melakukan editing pada pukul 21.30 WIB atas tulisan sebelumnya. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini.  Terima kasih.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI