Suara.com - Kerja sama antara Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) dan pemerintah Australia melalui Australia Public Service Commission (APSC) telah digulirkan sejak 2015. Dalam upaya peningkatan kerja sama bidang pengelolaan SDM aparatur dan sektor publik, Kemenpan-RB menggelar Executive Roundtable Meeting bersama APSC di Jakarta, Selasa (25/2/2019).
Diskusi ini membahas konsep pengelolaan manajemen talenta nasional. Konsep ini penting dalam membangun generasi pemimpin yang potensial bagi pemerintahan Indonesia, pemimpin bangsa yang reformis dalam menghadapi perubahan-perubahan di masa depan, serta menghadirkan berbagai solusi kebijakan publik bagi permasalahan bangsa.
Dalam sambutannya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Syafruddin, mengatakan, kerangka kerja sama internasional yang dijalankan bersama APSC telah memberikan dampak yang siginifikan bagi perubahan manajemen SDM aparatur yang lebih baik di Indonesia.
"Saya berharap, kerja sama ini berlanjut dan dikembangkan melalui berbagai program yang spesifik," ujarnya.
Baca Juga: Tingkatkan Tata Kelola Pemerintahan, Kemenpan-RB Dorong Penerapan SPBE
Pertemuan ini membahas kerja sama yang akan dijalankan oleh pemerintah kedua negara, terutama dalam bidang manajemen talenta nasional serta reformasi sektor publik. Adapun program spefisik yang dimaksud adalah program-program untuk meningkatkan kualitas SDM aparatur dan optimalisasi sistem manajemen individu dalam pemerintahan.
Syafruddin berharap, hasil diskusi ini dapat diimplementasikan dalam program kerja prioritas, sehingga dapat melahirkan formulasi manajemen talenta nasional untuk aparatur di Indonesia yang lebih baik.
Commissioner of APSC, Peter Woolcott, menyambut baik kerja sama yang dilakukan oleh Indonesia dan Australia dalam bidang pengembangan SDM aparatur. Menurutnya, penguatan kerja sama tersebut makin relevan di masa yang akan datang.
"Talent management merupakan isu penting di masa mendatang dengan adanya tantangan yang makin kompleks, seperti digitalisasi dan teknologi yang berdampak pada meningkatnya ekspektasi publik pada kinerja birokrasi," ujarnya.
Sebelumnya, Menpan-RB telah bertemu dengan Peter Woolcott. Dalam pertemuan tersebut, Syafruddin mengapresiasi kerja sama yang telah terjalin dengan APSC, khususnya dalam peningkatan kualitas SDM aparatur, modernisasi birokrasi, serta kepercayaan publik.
Baca Juga: Kemenpan-RB: Pencegahan Inefisiensi Anggaran Rp 392 Triliun Bukan Kebocoran
Reformasi birokrasi di Indonesia yang dijalankan secara konsisten oleh pemerintah sejak 2009 telah meletakkan fondasi yang kuat bagi tata pemerintahan yang profesional dan modern. Di bidang SDM aparatur, reformasi birokrasi telah diimplementasikan dalam bentuk rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dengan menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) dan penerapan sistem merit dalam manajemen SDM aparatur.
Syafruddin menyebut, rekrutmen CPNS yang dilakukan selama ini transparan dan akuntabel. Rekrutmen ini menunjukkan terjadinya peningkatan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Pemerintah berhasil memperoleh putra-putri terbaik untuk menjalankan roda organisasi negara.
Hadir dalam acara tersebut, Manager APSC Reform, Catherine Seaberg, Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), Sofian Effendi, Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Bima Haria Wibisana, Sekretaris Kemenpan-RB, Dwi Wahyu Atmaji, Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan, Hadiyanto, dan Sekretaris Utama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Gellwynn Jusuf.
Selain itu, Sekretaris Utama Lembaga Administrasi Negara, Sri Hadiati, Deputi Bidang SDM Aparatur Kemenpan-RB, Setiawan Wangsaatmaja, Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemenpan-RB, Diah Natalisa, Staf Ahli Bidang Budaya Kerja Kemenpan-RB, Teguh Wijinarko, serta para pejabat di Kemenpan-RB.