20 Tahun Berkuasa, Presiden Aljazair Didemo Puluhan Ribu Mahasiswa

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 27 Februari 2019 | 13:39 WIB
20 Tahun Berkuasa, Presiden Aljazair Didemo Puluhan Ribu Mahasiswa
Aksi demonstrasi puluhan ribu mahasiswa di Aljazair, menolak Presiden Abdelaziz Bouteflika maju kembali dalam pemilu setelah 20 tahun berkuasa. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Puluhan ribu mahasiswa Aljazair pada Selasa (26/2) berunjuk rasa kelima harinya di ibu kota negara itu dan kota-kota lain untuk menentang Presiden Abdelaziz Bouteflika, kata sejumlah saksi mata.

Mereka memprotes rencana Bouteflika untuk memperpanjang masa kekuasaannya, yang sudah berlangsung selama 20 tahun, dengan berupaya menjabat lagi sebagai presiden untuk periode kelima.

Demonstrasi itu sendiri telah berlangsung selama lima hari. Namun baru pada Selasa, aksi itu diliput oleh media pemerintah setelah wartawan-wartawannya meminta kantor untuk mengizinkan mereka meliput unjuk rasa tersebut.

Para mahasiswa menuntut Bouteflika (81 tahun) agar mengurungkan niatnya terpilih kembali dalam pemilihan presiden 18 April.

Baca Juga: WN Tiongkok Masuk DPT, Kemendagri Akui Salah Input Data e-KTP

Bouteflika pada 2013 mengalami stroke dan sejak itu hanya beberapa kali muncul di depan publik. Selama bertahun-tahun, ia juga belum pernah lagi menyampaikan pidato.

Di tengah keberatan dari masyarakat, manajer kampanye Bouteflika mengatakan sang presiden akan tetap menyampaikan dokumen pencalonannya pada 3 Maret, yaitu 15 hari sebelum hari pemungutan suara berlangsung.

"Tidak ada yang boleh memutuskan untuk menghapus apa yang tertera dalam undang-undang dasar," kata seorang mahasiswa yang mengaku bernama Djahid.

Ratusan mahasiswa berpawai di Aljir pusat. Kelompok-kelompok mahasiswa lain berunjuk rasa di dalam kampus karena polisi berupaya menahan mereka keluar untuk bergabung dengan rekan-rekan mereka di jalan.

Demonstrasi ribuan orang juga berlangsung di kota-kota kecil, termasuk Bejaia, Tizi Ouzou, Blida dan Bouira, kata sejumlah warga kepada Reuters melalui telepon.

Baca Juga: Cerita Polisi Berbulan-bulan Ungkap Pencabulan Wanita Tunawicara di Sumbar

Bouteflika belum secara langsung berbicara soal gelombang protes tersebut. Pihak berwenang mengatakan Presiden akan berangkat ke Jenewa untuk menjalani pemeriksaan kesehatan namun tidak ada keterangan resmi bahwa Bouteflika sudah berangkat. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI