Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memimpin apel pengamanan jelang Pemilu yang melibatkan aparat TNI, Polri dan Satpol PP di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Rabu (27/2/2019). Dalam pidatonya, Anies mengatakan apel pengamanan dilakukan Jakarta menjadi tolak ukur masalah keamanan pemilu di Indonesia. Dia berharap Jakarta bisa menjadi contoh Pemilu damai di Indonesia.
"Jakarta adalah pusat, Jakarta adalah rujukan. Bila di sini aman, tertib, damai pada masa pemilu dan menjelang pemilu, serta sesudahnya, maka seluruh Indonesia akan merasakan ketenangan yang sama," kata Anies saat berpidato saat ucapa apel di Monas.
Anies meminta kepada aparat keamanan untuk tetap semangat meski nama mereka jarang dimuat di media massa jika kegiatan berjalan aman.
"Nama kita mungkin tidak tercatat di headline koran tapi abadi dalam ikhtiar menghadirkan bangsa maju berdaulat dan sejahtera," ucapnya.
Baca Juga: Dibuka Pekan Depan, Ini Daftar 16 Jabatan Pemprov DKI yang akan Dilelang
Adanya tindak provokasi, hingga hal-hal lain yang dinilai berpotensi mengganggu kenyamanan suasanya di Ibu Kota saat ini, menjadi salah satu fokus pemerintah daerah dalam memantau keamanan DKI Jakarta.
Anies pun mencontohkan kasus adanya petasan yang terjadi di sekitar Parkir Timur Senayan saat debat putaran ke dua calon presiden digelar beberapa waktu lalu.
"Kemarin saat debat, ada petasan. Itu tidak mengganggu keamanan, cuma mengganggu suasana saja. Orang lagi suasana mau debat. Tapi secara keamanan tidak ada dampaknya. aman. Jakarta tidak terganggu keamanannya," tutupnya.