Suara.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin, Moeldoko menganggap tiga emak-emak yang diduga dari relawan Partai Emak-Emak Pendukung Prabowo - Sandiaga (PEPES) menyebarkan kampanye hitam secara terstruktur. Moeldoko mengatakan tdak mungkin jika ada pendukung melakukan aksi tersebut tanpa ada instruksi.
"Terstrukturlah pasti. Enggak mungkin menjalankan kalau enggak ada perintah," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (26/2/2019).
Moeldoko ragu jika emak-enak yang melakukan kampanye hitam ke Jokowi - Ma'ruf dilakukan dengan sendiri tanpa ada perintah dari elite BPN Prabowo - Sandiaga.
"Ya sekarang yang melakukan siapa? Emak-emak. Bahasanya bagaimana? Isu yang mereka sampaikan apa? Teratur atau tidak? Kan begitu," kata dia.
Baca Juga: Ketua DPRD Jakarta Sebut Rotasi Pejabat di Pemprov DKI Berbau Politis
Terkait hal itu, Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga membantah mendalangi aksi tiga emak-emak yang melakukan kampanye hitam di Pilpres 2019. Moeldoko menyebut wajar jika mereka menyangkal.
"Ya, saya nggak ngerti lah. Bisa saja nyangkal. Tapi kan bisa dilihat itu. Siapa pelakunya? Aktornya? Emak emak, oke. Pendidikannya apa? Substansinya apa? bisa nggak dia buat struktur kalimat seperti itu? Gampang," tegasnya," ucapnya.
Lebih jauh Moeldoko mengatakan, pemerintah tidak akan ikut campur dalam kasus tersebut. Namun ia meminta kasus kampanye hitam diusut tuntas.
"Ya kalau Bawaslu mengatakan enggak ada pidana di pemilu, ya pidana umum," ucap Kepala Staf Kepresidenan.
Mantan Panglima TNI itu juga mengimbau agar pihak-pihak yang melakukan kampanye hitam tidak membodoh-bodohi rakyat.
Baca Juga: Orangtua Bocah yang Ditemukan Tewas di Blitar Alami Keterbelakangan Mental
"Ini yang saya sedih itu, berpakaian muslim tetapi memfitnah orang kayak begitu itu kan keterlaluan. Jadi mana muslimnya? Aku yang nggak suka itu ini. Kita yang sama-sama muslim jadi nggak enak gitu loh," kata Moeldoko.