Suara.com - Orangtua Khoirul Anam (9), bocah yang ditemukan tewas tengkurap di depan speaker tetangganya yang sedang menggelar hajatan pernikahan di Desa Karangrejo, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Senin (25/2) sore alami keterbelakangan mental.
Saat Suara.com menyambangi rumah Khoirul Anam dan mencoba berbincang dengan ibunda Khoirul, namun terlihat sulit berkomunikasi baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Jawa. Begitu juga ayah Khoirul yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung.
"Memang kedua orang tua Khoirul begitu kondisinya (alami keterbelakangan mental)," ujar Kasi Kesejahteraan Desa Karangrejo Solikin, Selasa (26/2/2019).
Menurut Solikin, keluarga tersebut juga kekurangan secara ekonomi. Sehingga beberapa kali Khoirul kerap ikut bapaknya mencari uang dengan cara memulung barang-barang bekas.
Baca Juga: Wiranto Tantang Prabowo Sumpah Pocong, BPN: Ngeri Amat, Panik Atau Stres?
"Khoirul ini sering bolos sekolah, kadang malah ikut bapaknya keliling desa memulung barang-barang bekas," ujarnya.
Dengan kondisi tersebut, lanjutnya, dapat dimengerti bagaimana Khoirul tidak mendapatkan pengawasan dan bimbingan yang semestinya dari kedua orang tuanya.
Selain Khoirul suka merokok, Solikin mengatakan korban juga baru duduk di kelas 2 SD. Padahal, teman sebayanya sudah kelas 4 SD.
Untuk diketahui, Khoirul Anam ditemukan tewas dalam posisi tengkurap di depan speaker hajatan tetangganya yang sedang berbunyi keras.
Polisi menduga tewasnya bocah tersebut akibat serangan jantung yang dipicu oleh kerasnya suara speaker.
Baca Juga: Pengen Digandeng Seperti Jan Ethes, Kaesang Pangarep Protes ke Jokowi
Berdasarkan hasil visum yang dilaksanakan puskesmas setempat, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Menurut pihak kepolisian, pihak keluarga sudah mengikhlaskan kematian Khoirul dan menolak proses penyelidikan lebih lanjut termasuk menolak dilakukan otopsi. Jenazah Khoirul sudah dimakamkan di pemakaman umum setempat.
Kontributor : Agus H