Ngaku Sunan dan Kebal Peluru, Perusak Musala Sempat Buat Warga Ketakutan

Selasa, 26 Februari 2019 | 16:08 WIB
Ngaku Sunan dan Kebal Peluru, Perusak Musala Sempat Buat Warga Ketakutan
Musala Roudhatul Falah yang sempat dirusak Ari Agus Trian. (Suara.com/Novian Ardiansyah)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ari Agus Trian sempat berteriak mengaku sunan sesaat sebelum melakukan perusakan terhadap Musala Roudhatul Falah di Jalan Pedati, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (25/2/2019) dini hari. Tak hanya mengaku sunan, sepanjang melakukan ulahnya itu Ari juga kerap bercerita soal kesaktiannya.

Sambil mengaku-ngaku diri sebagai sunan, Ari pun kerap berdzikir dan takbir di sekitaran Musala. Warga yang mendengar teriakan pelaku pun sempat ketakutan.

"Kejadian jam empat pagi kan, anak saya lagi beres-beres mau dagang kedengeran suara orang ngoceh-ngoceh ngaku sunan. Ngaku kalau dia Sunan Gunung Jati. Di warteg kan tutup anak saya juga ngumpet karena takut," kata Ketua pengurus Musala Roudhatul Falah, M Toha Setiawan yang rumahnya berada di seberang Musala Roudhatul Falah, Selasa (26/2/2019).

Pengakuan Ari bahwa dirinya seorang sunan juga didengar langsung Ikrar, Ketua RW 010 Kelurahan Bidara Cina.  Saat itu, Ari berteriak mengaku sebagai Syekh Siti Jenar setelah tangannya diikat dengan tali tambang oleh polisi.

Baca Juga: Ingin Tahu Berapa Kali Manusia Bisa Kentut Dalam Sehari?

Ari bahkan sempat menantang polisi untuk menembakan timas panas ke badannya. Tantangan yang dilontarkan oleh Ari, kata Ikrar, dengan laga seperti orang sakti dan kerasukan.

"Selama di sini cerita sunan, saya ini Syekh Siti Jenar, ngaku syekh terus, enggak lepas dari salawat dan istigfar. Dia juga nantang tembak saya tapi yang mati bukan saya, bapak yang mati," kata Ikrar mengulang perkataan Ari.

Meski tertangkap melakukan aksi perusakan terhadap musala, polisi tak memproses hukum terkait perbuatan yang telah dilakukan Ari. Alasannya, aksi perusakan itu dilakukan secara tidak sadar alias kerasukan.

Sebelumnya, Kapolsek Jatinegara, Kompol Rudy Haryanto menyampaikan, setelah menjalani pemeriksaan, Ari telah diserahkan polisi ke Departemen Sosial untuk mendapatkan penanganan psikologi.

Baca Juga: Kasih Ucapan Selamat ke Syahrini, Inggrid Kansil : Tapi Saya Belum Diundang

"Saya serahkan ke Depsos karena tidak mungkin diproses dan dia tidak sadar juga. Kita serahkan ke Depsos," kata Rudy saat dikonfirmasi wartawan.

REKOMENDASI

TERKINI