Dikepung Asap Kebakaran Hutan, Satu SD di Riau Libur Mendadak

Bangun Santoso Suara.Com
Selasa, 26 Februari 2019 | 13:10 WIB
Dikepung Asap Kebakaran Hutan, Satu SD di Riau Libur Mendadak
Petugas BNPB Riau membagi-bagikan masker kepada anak-anak sekolah. (Istimewa/Riauonline.co.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aktifitas belajar mengajar di SD Negeri 02 Terkul, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau terpaksa diliburkan. Sebabnya, kabut asap akibat kebakan hutan dan lahan (Karhutla) di daerah itu terpantau terus memburuk.

Dikutip dari Riauonline.co.id, Camat Rupat, Hanafi tidak menampik ada satu SD di Desa Terkul terpaksa menghentikan aktivitas belajar mengajar karena kualitas udara pada awal pekan ini masuk level membahayakan.

"Benar, Sekolah Dasar 02 Terkul hari ini terpaksa memulangkan siswanya karena kabut asap sangat pekat," Kata Hanafi, Senin (25/2/2019).

Dia menjelaskan, SD Negeri 02 Terkul tersebut berada tidak jauh dari lokasi kebakaran. Akibatnya, kabut asap menyelimuti perkampungan dan memaksa sekolah tidak melanjutkan kegiatan belajar mengajar meski siswa sudah mulai berdatangan.

Baca Juga: Peneliti LIPI: Jokowi Seharusnya Minta Maaf Salah Sebut Data saat Debat

"Sejauh ini yang terpantau liburkan sekolah baru itu ya. Karena memang sekolah itu paling dekat dengan titik api dan berbahaya untuk anak-anak kita," ujarnya.

Menurut dia, meski telah dua pekan lamanya wilayah itu terpapar kabut asap, baru hari ini ada sekolah yang terpaksa menghentikan aktivitas belajar mengajar. Hal itu disebabkan kondisi kabut asap yang terus memburuk, di mana pada Senin kemarin merupakan yang terparah.

"Jarak pandang hari ini hanya 100 sampai 200 meter," ucap Hanafi.

Selain berdampak pada dunia pendidikan, kesehatan masyarakat Pulau Rupat juga ikut terganggu.

"Puskesmas kita sudah menangani beberapa pasien yang mulai batuk-batuk, flu akibat dampak asap," katanya.

Baca Juga: Kepergok Mesum di Masjid, Pasangan Remaja Digiring Warga ke Kantor Polisi

Korban kabut asap juga menyerang bayi, hingga harus mendapat perawat cukup serius. Meski terus terpapar udara tidak sehat hingga berbahaya, dia mengatakan belum ada warganya yang mengungsi.

Aktivitas warga pun masih tergolong normal, meski dia mengimbau agar warga mengurangi aktivitas di luar rumah. Selain itu, warga yang mulai mengeluhkan sakit akibat kabut asap diminta segera melapor dan berobat ke puskesmas terdekat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI