Suara.com - Riyadi (40) anak buah kapal (ABK) nelayan di Pelabuhan Muara Baru mengaku turut merugi akibat terjadinya kebakaran kapal nelayan di sana. Riyadi mengatakan pascakebakaran dirinya menganggur tak bisa melaut.
Riyadi mangaku dirinya tetap digaji meskipun tidak melaut. Namun, penghasilan tersebut dirasa tidak mencukupi untuk menghidupi seorang istri dan tiga anaknya.
Lelaki asal Pemalang, Jawa Tengah itu menuturkan dirinya hanya diberi gaji sebesar Rp 1 juta tiap bulan. Jika pergi melaut Riyadi mengaku bisa mendapatkan uang lebih hingga Rp 6 juta.
"Tergantung hasil tangkapan, kalau kaya kemarin dapat empat ton ikan tongkol itu saya bisa dapat enam juta," tutur Riyadi saat ditemui di Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (25/2/2019).
Baca Juga: Rizal Ramli: Saya Kecewa, Sekarang Jokowi Saya Panggil Presiden Widodo
Terkait hal itu, Riyadi mengatakan kapal milik bosnya itu sendiri tidak terdampak kebakaran. Namun, akibat kebakaran itu turut berdampak pada kapal nelayan lainnya.
Kekinian, Riyadi mengungkapkan kalau pihak otoritas Pelabuhan Muara Baru belum mengizinkan kapal untuk melaut. Menurutnya, pihak otoritas pelabuhan hanya mengizinkan kapal yang hendak menurunkan muatan.
"Kalau nggak melaut kita juga bingung jadinya. Mudah-mudahan saja cepat selesai biar bisa melaut lagi," ucapnya.
Untuk diketahui, insiden kebakaran terjadi di Dermaga Timur, Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara, Sabtu (23/2/2019) sore. Sebanyak, 34 kapal nelayan ludes dilahap si jago merah. Pescakebakaran beberapa bangkai kapal pun ditemukan terseret hingga ke arah Timur dari Pelabuhan Muara Baru di sekitar Ancol.
Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok, Amiruddin menilai perlu mengeluarkan Notice to Mariner. Hal itu menyusul ditemukannya kapal nelayan penangkap ikan di lokasi 2.3 mil dari Pelabuhan Muara Baru pada posisi 06 03 48 Selatan/106 49 03 Timur.
Baca Juga: Kebakaran Kapal Nelayan di Muara Baru, Polisi Periksa 18 Saksi
"Kemungkinan ada kerangka kapal penangkap ikan atau objek di bawah air lainnya. Untuk itu nakhoda kapal yang melintas di perairan tersebut agar berhati-hati," kata Amiruddin.