Suara.com - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo atau Jokowi - Maruf Amin, Ace Hasan Syadzily menduga kampanye hitam yang dilakukan sejumlah ibu-ibu di Karawang dilakukan secara sistematis. Pasalnya, kampanye yang menyebarkan isu Jokowi menang pernikahan sejenis sah itu ditemukan juga di daerah lain. Merasa dirugikan terkait penyebaran isu tersebut, TKN Jokowi - Ma'ruf Amin akan melaporkan hal tersebut ke polisi.
"Kami menduga kampanye seperti ini tidak terjadi di satu dua tempat. Kami akan melaporkan kepada pihak kepolisian dan pihak yang terkait lainnya cara-cara dan materi kampanye seperti ini," kata Ace kepada Suara.com, Senin (25/2/2019).
Meskipun ibu-ibu tersebut sudah ditangkap oleh pihak kepolisian akan tetapi pihaknya tetap akan menelusuri dalang di balik penyebaran kampanye hitam tersebut. Pasalnya, Ace tidak yakin apabila kampanye hitam itu murni dilakukan atas kemauan ibu-ibu itu sendiri.
"Kami akan menelusuri siapa yang melakukan kampanye hitam tersebut. Darimana ibu-ibu ini mendapatkan informasi dengan mengkampanyekan hoaks dan fitnah keji seperti ini," ujarnya.
Baca Juga: Qualcomm Boyong Snapdragon X55 5G ke MWC 2019
"Kami yakin bahwa cara-cara seperti ini dilakukan bukanlah berdiri sendiri tapi sistematis," pungkasnya.
Sebelumnya, aparat Satrekrim Polres Karawang telah meringkus tiga orang emak-emak yang diduga terlihat dalam kampanye hitam untuk mendiskreditkan Jokowi-Maruf. Penangkapan itu terkait video yang merekam aksi kampanye ibu-ibu sedang berada di salah satu rumah warga di Karawang, Jawa Barat.
Citra Widaningsih, salah satu dari tiga perempuan itu dibekuk polisi di kediamannya di Perumnas Telukjambe, Karawang, Minggu (24/2/2019) malam. Ibu rumah tangga itu diringkus usai akunnya atas nama @citrawida5 mengunggah video kampanye hitam terhadap Jokowi-Maruf.
Tak hanya Citra, polisi juga mengamankan dua orang bernama Engqay Sugiati dan Ika Peranika. Keduanya ditangkap di kediamannya masing-masing. Engqay diringkus di Kampung bakanmaja, Karawang. Sementara Ika, diringkus di Kamping Kalioyon, Desa Wancimekar, Karawang.
Diketahui, warga Karawang sempat dihebohkan dengan beredarnya sebuah video sosialisasi yang mengarah kampanye hitam kepada pasangan Jokowi-Maruf. Dalam video itu, terlihat dua orang wanita yang tengah berbicara kepada salah seorang penghuni rumah dalam bahasa Sunda. Diduga, hal itu untuk memengaruhi warga agar tidak memilih Jokowi pada Pilpres mendatang.
Baca Juga: Kebakaran Kapal Nelayan di Muara Baru, Polisi Periksa 18 Saksi
"Moal aya deui sora azan, moal aya deui nu make tiyung. Awewe jeung awewe meunang kawin, lalaki jeung lalaki meunang kawin (Tidak ada lagi suara azan, tidak ada lagi yang make kerudung. Perempuan sama perempuan boleh menikah, laki-laki sama laki-laki boleh menikah," kata wanita dalam video tersebut.