Gus Muwafiq ke Neno Warisman: Akting Boleh, Tapi Jangan Berlebihan

Senin, 25 Februari 2019 | 09:54 WIB
Gus Muwafiq ke Neno Warisman: Akting Boleh, Tapi Jangan Berlebihan
Wakil Ketua BPN Prabowo - Sandiaga, Neno Warisman. (Suara.com/ Chyntia Sami)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kiai Kondang asal Yogyakarta, KH Ahmad Muwafiq atau kerap disapa Gus Muwafiq mengkritik penggalan puisi yang dibacakan salah satu pencetus gerakan #2019GantiPresiden, Neno Warisman di acara Munajat 212 yang berbunyi: "Kalau sampai tidak kau menangkan kami, maka aku khawatir tidak ada lagi yang menyembah-MU."

Terkait hal itu, Gus Muwafiq menyebutkan, puisi yang dibawa secara emosional itu dianggap terlalu berlebihan. Pasalnya, dia menilai puisi yang dibawakan ustazah kondang itu dinilai sangat politis.

“Serem saya membayangkannya, ‘Kalau sampai tidak kau menangkan kami, maka aku khawatir tidak ada lagi yang menyembah-MU’. Acting (bersandiwara) boleh, tapi jangan begitu berlebihan,” kata Gus Muwafiq dalam sebuah video.

Menurut Kiai Muwafiq doa tersebut sangan berlebihan karena dalam redaksinya, Neno mengatakan jika salah satu kandidat Presiden yang didoakannya kalah maka Neno khawatir kelak tidak akan yang menyembah Allah SWT.

Baca Juga: Ketua Komisi X DPR: PSSI Perlu Bangun Sistem Antikorupsi

Pasalnya, kedua kandidat yang sedang bertarung dalam pemilihan Presiden saat ini, baik petahana Joko Widodo maupun penantang Prabowo Subianto sama-sama beragama Islam. Sehingga tidak mungkin menurut kiai ini salah satu dari keduanya akan mendiskreditkan agamanya sendiri.

“Siapa yang kau maksud itu? Dua calon Presiden ini sama-sama muslim. Pak Jokowi muslim, Pak Prabowo juga muslim. Bahkan wakilnya Pak Jokowi seorang kiai yakni Kiai Ma’ruf Amin. Wakilnya Pak Prabowo santri milenial Pak Sandiaga Uno. Kenapa kau sebut kalau salah satu kalah, kalau Allah tidak memenangkan dirimu tidak ada lagi yang akan menyembah Allah? Ini doa apa. Mbok mikiro,” katanya seperti dikutip dari Beritajatim.com.

Sebagai seorang yang dianggap sebagai pemuka agama, Neno semestinya lebih memainkan peran penting untuk menjaga bangsa dari perpecahan. “Jangan gitu. Kita sama-sama beragama, sama-sama berbangsa, sama-sama bernegara, kita lindungi bangsa ini,” tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI