Cegah DBD, Komunitas Ini Bagikan Ikan Cupang untuk Basmi Jentik Nyamuk

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Minggu, 24 Februari 2019 | 16:25 WIB
Cegah DBD, Komunitas Ini Bagikan Ikan Cupang untuk Basmi Jentik Nyamuk
Ribuan ikan cupang dibagi-bagikan secara gratis oleh komunitas Patria Cupang Club Blitar di alun-alun kota Blitar, Minggu (24/2). (Suara.com/Asip Hasani)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komunitas peternak, pedagang, dan penghobi ikan cupang 'Patria Cupang Club Blitar' membagi-bagikan ribuan ikan cupang kepada warga Blitar di alun-alun kota. Mereka berharap ikan hias mungil yang berperilaku agresif itu mampu memberantas jentik nyamuk dan mencegah terjadinya demam berdarah atau DBD.

"Ini dalam rangka memeringati ulang tahun komunitas kami yang ke-22 sekaligus sebagai bentuk kepedulian kami atas wabah demam berdarah yang melanda masyarakat," ujar Muhari ketua komunitas di sela-sela pembagian ikan cupang, Minggu (24/2/2019).

Muhari menuturkan, setiap musim hujan tiba para peternak dan pedagang ikan cupang selalu kebanjiran pesanan terutama dari luar kota. Di musim hujan kata dia, pesanan bisa meningkat tiga kali lipat bahkan lebih.

Untuk diketahui daerah Blitar, Kediri, dan Tulungagung merupakan penghasil ikan hias termasuk ikan cupang.

Baca Juga: Jurnalis Purwokerto Kirim Boneka Panda ke Pelaku Persekusi di Munajat 212

Gerai Cupang Kewirausahaan Terpadu di Sentra Promosi dan Pemasaran Ikan Hias (SPPIH) Slipi, Jakarta Barat. (Suara.com/Chyntia Sami B)
Gerai Cupang Kewirausahaan Terpadu di Sentra Promosi dan Pemasaran Ikan Hias (SPPIH) Slipi, Jakarta Barat. (Suara.com/Chyntia Sami B)

"Kami di Blitar sampai kehabisan stok ikan cupang, yang kami bagikan ini bahkan harus kami beli dari temen-temen di Kediri dan Tulungagung," jelas Muhari.

Ikan cupang memang dianggap handal dalam membasmi jentik dan telur nyamuk. Selain agresif, ikan cupang memiliki toleransi yang tinggi terhadap kondisi air tempat ikan cupang dilepaskan. Bahkan ikan cupang mampu bertahan lama tanpa mendapatkan makanan.

Di Blitar sendiri, kasus DBD juga meningkat. Berdasarkan data dari Dinkes Kota Blitar pada pertengahan Februari 2019 menyebutkan ada 51 kasus DBD dan 110 kasus demam dengue (DD) di Kota Blitar.

Sementara untuk di wilayah Kabupaten Blitar angkanya lebih tinggi lagi. Sejak 1 Januari hingga 6 Februari 2019 tercatat 307 kasus. Dari jumlah tersebut lima penderita meninggal dunia.

Kontributor : Agus H

Baca Juga: Tiket Kereta Api Lebaran 2019 Bisa Dibeli Mulai Tanggal 25 Februari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI