Bayi Dua Minggu Diperkosa hingga Alami Luka Fisik

Vika Widiastuti Suara.Com
Jum'at, 22 Februari 2019 | 15:54 WIB
Bayi Dua Minggu Diperkosa hingga Alami Luka Fisik
Ilustrasi bayi (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang bayi dua minggu kini sedang berjuang hidup di rumah sakit karena pemerkosaan yang dialaminya. 

Dilansir HiMedik dari Metro.co.uk, bayi tersebut saat ini berada di unit pediatrik di Rumah Sakit Royal Belfast untuk Anak.

Pria yang dituduh memperkosa bayi itu dan menyebabkan luka fisik awal pekan kemarin menjalani pemeriksaan.

Bayi itu dibawa ke rumah sakit dari daerah Annalong di County Down. Polisi mengatakan bahwa seorang pria berusia 25 tahun ditangkap dan didakwa melakukan pemerkosaan.

Baca Juga: Manfaat Renovasi Rumah, Bikin Keluarga Lebih Harmonis

Hal ini sedang diselidiki oleh detektif dari Cabang Kriminal bagian Barat.

Melansir dari Hello Sehat, ada beberapa trauma yang bisa dialami korban kekerasan seksual.

Ilustrasi popok bayi - (Unsplash/rawpixel)
Ilustrasi bayi yang menjadi korban pemerkosaan - (Unsplash/rawpixel)

1. Sindrom trauma perkosaan

Sindrom trauma perkosaan (Rape Trauma Syndrome/RTS) adalah bentuk turunan dari PTSD (gangguan stres pasca trauma), sebagai sesuatu kondisi yang memengaruhi korban perempuan. Segera setelah perkosaan, penyintas sering mengalami syok.

2. Gangguan makan

Baca Juga: Cek! 5 Bagian Tubuh yang Alami Pembengkakan Saat Hamil Selain Kaki

Kekerasan seksual punya pengaruh salah satunya adalah pada gangguan makan. Gangguan makan bisa berupa anorexia nervosa, bulimia nervosa, dan binge eating.

Dalam sebuah penelitian ditanyakan bahwa mereka yang mengalami serangan seksual bisa memiliki hampir lima kali lipat sindrom bulimia atau gangguan makan yang membuat penderitanya mengeluarkan kembali makanannya.

3. Hypoactive sexual desire disorder

Ini merupakan kondisi medis yang menandakan hasrat seksual rendah. Kondisi ini juga umum disebut apatisme seksual atau keengganan seksual.

4. Dyspareunia

Ini adalah nyeri yang dirasakan selama atau setelah berhubungan seksual. Rasa sakit bisa dirasakan dalam vagina, klitoris, atau labia (bibir vagina). (HiMedik.com/Yuliana Sere)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI