Maruf Amin Bicara Munajat 212: Jangan Politisasi MUI

Jum'at, 22 Februari 2019 | 15:16 WIB
Maruf Amin Bicara Munajat 212: Jangan Politisasi MUI
Ma'ruf Amin (Suara.com/ Peter Rotti)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Wakil Presiden Maruf Amin meminta panitia Munajat 212 tidak mempolitisasi MUI atau Majelis Ulama Indonesia. Maruf Amin yang juga Ketua Umum MUI non aktif itu mengklaim MUI netral di Pilpres 2019 ini.

Maruf Amin pun menjelaskan MUI tetap netral dan independen selepas menyelenggarakan Malam Munajat 212 di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (21/2/2019).

"Kalau munajatnya sih tidak masalah, yang penting jangan jadi kendaraan politik. Jangan mempolitisasi MUI," ungkap Maruf Amin di rumahnya di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (22/2/2019).

Maruf Amin menjelaskan jika dirinya tidak ingin MUI menjadi kendaraan politiknya menjadi Cawapres pasangan Jokowi. Itu juga yang perlu dilakukan oleh MUI cabang DKI Jakarta.

Baca Juga: BPN: Kekerasan Terhadap Wartawan di Munajat 212 Tindakan yang Salah!

"Saya cawapres, tapi saya tidak mau menggunakan MUI sebagai kendaraan politik saya. MUI biar independen, tidak boleh digunakan, itu sudah menjadi kesepakatan. Karena itu MUI DKI [Jakarta] jangan menggunakan MUI sebagai kendaraan politik, itu menyimpang dari kesepakatan," tambahnya.

Dalam acara Malam Munajat 212 bertajuk Mengetuk Pintu Langit untuk Keselamatan Agama Bangsa dan Negara tersebut, MUI DKI Jakarta bersama Lembaga Dakwah Front dan Majelis Taklim se-Jabodetabek bekerja sama menjadi panitia.

Maruf Amin menilai 212 dalam acara Malam Munajat 212 bukanlah gerakan yang dahulu dia koordinasikan ketika ramai kasus penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok. Apalagi, dirinya tidak diundang dalam acara tersebut.

"Jadi kalau soal 212 itu sebenarnya kalau masalahnya [dengan Ahok] sudah selesai. Kenapa? Karena kan sifatnya penegakan hukum [tindak pidana penistaan agama]. Tapi kalau untuk bermunajat, bersilahturahim, tidak ada masalah," jelasnya.

"Yang penting jangan 212 dijadikan kendaraan politik, itu aja. Saya itu kan yang mendorong 212, yang membuat fatwanya kan saya, yang dibela kan fatwa yang saya buat dulu, gitu lho," ungkap Maruf Amin.

Baca Juga: Pendukung Prabowo Salam Dua Jari di Munajat 212, TKN: Menunjukkan Kampanye

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI