Suara.com - Amerika Serikat akan meninggalkan "kelompok kecil penjaga perdamaian" yang terdiri atas 200 pasukan Amerika di Suriah selama jangka waktu tertentu pasca-penarikan pasukan AS, demikian informasi dari Gedung Putih, Kamis (21/2/2019).
Presiden Donald Trump sebelumnya pada Desember memerintahkan penarikan 2.000 pasukan Amerika di Suriah setelah mengalahkan sisa-sisa terakhir militansi Negara Islam (IS) di lokasi tersebut.
Namun Trump mendapatkan tekanan dari sejumlah penasihat agar menyesuaikan kebijakannya guna memastikan perlindungan bagi pasukan Kurdi yang mendukung melawan Negara Islam dan yang mungkin kini diancam oleh Turki.
"Kelompok kecil penjaga perdamaian sekitar 200 anggota pasukan akan tetap berada di Suriah selama jangka waktu tertentu," kata juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders dalam pernyataan singkat.
Baca Juga: Jokowi: Kondisi Kesehatan Ani Yudhoyono Semakin Membaik
Keputusan tersebut diumumkan setelah Trump berbicara kepada Presiden Turki Tayyip Erdogan melalui telepon.
Menurut pernyataaan Gedung Putih, kedua pemimpin sepakat mengenai Suriah, untuk "melanjutkan kerja sama dalam membentuk zona aman."
Mereka mencatat bahwa penjabat Menteri Pertahanan Patrick Shanahan dan Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Joseph Dunford akan menjamu mitra mereka dari Turki di Washington pekan ini guna melanjutkan pembicaran, kata Gedung putih. (Antara)