Suara.com - Kementerian Pertanian (Kementan) mengapresiasi para petani di Kabupaten Sukabumi atas prestasinya mencapai kinerja ketahanan pangannya. Apresiasi tersebut dinilai berdasarkan capaian produksi pangan, kestabilan harga dan peningkatan ekspor komoditas pertanian dari Sukabumi.
"Kami memberikan apresiasi dengan memberikan bantuan sebagai pemantik," kata Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian saat bertemu 10.800 petani Sukabumi di lapangan Asrama Haji, Sukabumi, Kamis (21/2/2019).
Menurutnya, bantuan yang diberikan diharapkan dapat menambah semangat para petani baik dari kalangan petani umum, santri tani, petani millenial dan para peternak.
Beberapa bantuan yang diberikan diantaranya bantuan pengembangan kawasan seluas 271,3 ha, fasilitas pascapanen dan pengolahan sebanyak 4 unit, bantuan benih sebanyak 1.500 pohon, 150 package, 30.000 ha, 42.000 batang dan 1.000 domba serta bantuan berupa alat dan mesin pertanian sebanyak 55 unit dan bantuan ayam untuk rumah tangga miskin (RTM) sebanyak 967.950 ekor.
Baca Juga: Tingkatkan Infrastruktur Pertanian, Kementan Perkuat Program Padat Karya
"Bantuan dengan total Rp. 35.522 miliar ini diharapkan dapat mendorong peningkatan produksi pangan di Sukabumi," jelasnya.
Selain memberikan bantuan, Mentan Amran juga melepas ekspor manggis sebanyak 92,04 ton senilai 1,38 milyar dengan negara tujuan Tiongkok. PT Manggis Elok Utama, sebagai eksportir membenarkan bahwa Kementan lewat Badan Karantina Pertanian (Barantan) telah membantu usahanya dan usaha para petani manggis agar memenuhi persyaratan sanitary and phytosanitary (SPS) negara tujuan.
Selain Tiongkok, manggis Sukabumi juga diekspor ke beberapa negara lainnya seperti Thailand dan Vietnam. Selama 2018 ekspor manggis dari Sukabumi mencapai 2.210,57 ton atau senilai 33,2 miliar rupiah. Tren ekspor menunjukkan peningkatan, tercatat hingga akhir Januari 2019 ekspor manggis dari Sukabumi mencapai 993,046 ton atau senilai 13,9 miliar rupiah.
Berdasarkan data dari Kementan, ekspor manggis yang dilakukan via pelabuhan Tanjung Priok selama 2018 sebanyak 16.271 ton. Sukabumi sendiri menyumbang ekspor hingga 13,59%. Mentan berharap, peningkatan ekspor manggis secara nasional bisa mencapai 50.000 ton atau terjadi peningkatan sebesar 25% dari volume ekspor tahun lalu yaitu sebesar 39.549 ton.
"Ini supaya neraca perdagangan kita naik, terutama dari segi non migas, terus kita dorong," tegas Amran.
Baca Juga: Pantau Program Bantuan untuk Petani, Kementan Pakai SiManis dan MPO
Mentan berpesan pada para petani agar tidak mudah menyerah, dalam menghadapi tantangan perubahan sistem perdagangan dunia, yang cenderung bebas, tidak ada hambatan.