Suara.com - Peneliti senior Lingkar Survei Indonesia (LSI) Rully Akbar menganggap Joko Widodo (Jokowi) sudah tepat memilih Ma'ruf Amin sebagai Cawapresnya di Pemilu 2019. Rully mengatakan Ketua Umum MUI nonaktif itu mampu meluruskan isu yang selama ini beredar, yakni Jokowi anti muslim dan PKI.
"Masuknya Ma'ruf Amin ini disatu sisi mengamankan Jokowi karena dulu serangan ke Jokowi itu PKI dan anti muslim. Masuknya Maruf Amin membackup serangan personal itu terhadap Jokowi dan sekaran mulai minim," ujar Rully saat ditemui di kantornya di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (20/2/2019).
Meski demikian, Rully menganggap masuknya Ma'ruf bukan berarti meningkatkan pemilih muslim kepada Jokowi. Sejauh ini dia menilai dampaknya hanya sebatas mengamankan suara pemilih mulsim untuk Jokowi.
"Namun dia tidak bisa menggaransi pemilih muslim mayoritas lari ke Jokowi, hanya mempertahan suara Jokowi agar tidak tergerus," terangnya.
Baca Juga: Sebelum Meninggal, Nana Krip Saksikan Jokowi - Prabowo Berdebat
Dalam survei terbaru LSI Denny JA, PDIP menempati urutan pertama jumlah pemilih muslim terbanyak. Perolehan suara yang didapati PDIP sebesar 18,4 persen. Kemudian disusul Gerindra 16,6 persenn, Golkar 11,0 persen, PKB 9,3 persen, dan Demokrat 5,9 persen. Angka ini didapat dari 85 persen pemilih Indonesia.
"PDIP masih paling banyak pilih namun jarak yang sangat tipis dengan Gerindra," kata Rully.