Suara.com - Peneliti senior Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Rully Akbar mengatakan Jokowi menjadi pendongkrak utama elektabilitas PDI Perjuangan atau PDIP. Hal itu terlihat dari unggulnya elektabilitas PDIP dari 19 partai lain dari survei yang di rilis LSI hari ini.
Terlebih PDIP memenangi 5 dari 6 kategori pemilih Indoneisa. Hal itu dikatakan Rully saat ditemui di kantornya di Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (20/2/2019).
"Jadi kita katakan bahwa memang masih cukup kuat cengkraman dari PDIP ini, baik pertama sekarang dia sebagai partai penguasa lalu juga mendapatkan efek ekor jas dari pemilihan presiden yakni Jokowi," ujarnya.
Lebih lanjut, elektabilitas Jokowi di masa Pilpres 2019 ini masih unggul dibanding lawanya, Prabowo Subianto. Status Jokowi yang masih menjadi presiden juga berdampak bagi naiknya elektabilitas PDIP.
Baca Juga: Ikuti Jokowi, Fadli Zon Blusukan ke Tambaklorok: Tapi Bukan Tengah Malam
"Jadi ketika pemilih Jokowi bisa kita katakan identik mendapatkan efek ekor jasnya adalah PDIP," terangnya.
Sebelumnya, PDIP memenangkan dukungan dari 6 kategori pemilih diantaranya pemilih Muslim, minoritas, milenial, wong cilik, emak-emak, dan kalangan terpelajar. Survei dilakukan pada 18-25 Januari 2019, dengan menggunakan 1.200 responden. Survei dilakukan di 34 provinsi di Indonesia dengan menggunakan metode multistage random sampling. Wawancara dilakukan secara tatap muka menggunakan kuisioner. Margin of error survei ini adalah 2,8 persen.
Dari data yang dimilik Rully, PDIP memimpin perolehan suara dengan populasi sebesar 23,7 persen. Sedangkan Gerindra menempati posisi kedua sebesar 14,6 persen. Sedangkan Posisi ketiga Partai Golkar 11,3 persen, Posisi keempat diduduki Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 8,2 persen, dan Partai Demokrat sebesar 5,4 persen yang menempati posisi kelima.