Didukung Pernyataan JK, BPN Sebut Jokowi Blunder Serang Prbowo di Debat

Rabu, 20 Februari 2019 | 14:37 WIB
Didukung Pernyataan JK, BPN Sebut Jokowi Blunder Serang Prbowo di Debat
Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Habiburokhman. (Suara.com Walda)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Habiburokhman menilai peryataan Capres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) terkait kepemilikan ribuan hektare lahan Capres nomor urut 02 Prabowo di debat kedua blunder.

Hal ini disampaikan Habiburokhman sekaligus menanggapi pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait kepemilikan tanah prabowo yang berstatus Hak Guna Usaha (HGU). Menurutnya hal tersebut merupakan fakta yang tidak terbantahkan.

"Artinya kan itu bukti bahwa apa yang disampaikan debat kan blunder. Pertama menyerang pribadi, kedua dalam konteks formal salah ya karena itu bukan milik Prabowo tapi perusahaan," ujar Habiburokhman di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/2/2019).

Menurutnya, pernyataan Jokowi dalam debat capres putaran kedua Minggu (17/2/2019) malam lalu bertujuan untuk memojokan posisi Prabowo. Namun niatan itu dinilai gagal dan justru menjadi bumerang capres petahana.

Baca Juga: Suap Kalapas Sukamiskin, Suami Inneke Koesherawati Dituntut 5 Tahun Penjara

"Jadi terbukti itu blunder, peluru hampa yang dilontarkan kepada Pak Prabowo," terangnya.

Sebelumnya Wapre JK mengatakan pemberian lahan ratusan ribu hektar ke Prabowo di Kalimantan sudah sesuai dengan undang-undang.

Lahan itu diberikan ke Prabowo saat JK menjadi wakil presiden mendampingi Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2004. Kata JK ada sejumlah lahan masuk ke dalam daftar kredit macet Bank Mandiri yang kala itu dipimpin oleh Agus Martowardodjo.

"Kebetulan waktu itu saya yang kasih itu. Itu di tangan BPPN, kemudian di tangan Bank Mandiri, karena itu kredit macet," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Selatan, Selasa (19/2/2019).

Saat itu Prabowo tertarik untuk membeli lahan tersebut. Namun JK akan memberikan lahan itu kalau Prabowo mau membayarnya secara tunai. Prabowo menyetujuinya dan langsung membayar 150 juta dolar Amerika Serikat.

Baca Juga: Pemprov DKI Dukung Bawaslu Terkait Larangan Kampanye di Rusun

"Datang Pak Prabowo, anu... sama saya Prabowo bahwa dia mau beli. Saya tanya you beli tapi harus cash tidak boleh utang, siap. Dia akan beli dengan cash. Dia belilah itu. Itu kredit macet itu," ujarnya mencontohkan percakapan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI