Jokowi Dituding Bangun Jalan Pakai Ilmu Simsalabim, TKN: Ukur Saja

Selasa, 19 Februari 2019 | 18:34 WIB
Jokowi Dituding Bangun Jalan Pakai Ilmu Simsalabim, TKN: Ukur Saja
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo - Maruf Amin, Hasto Kristiyanto. (Suara.com/Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo - Maruf Amin, Hasto Kristiyanto meminta Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Dahnil Anzar Simanjuntak untuk mengukur langsung panjang jalan yang telah dibangun oleh Presiden Jokowi. Hasto bahkan menawarkan diri membantu Dahnil mengukur jalan yang sudah dibangun Jokowi secara manual.

Hal itu dikatakan Hasto menanggapi cuitan Dahnil yang meragukan pernyataan Capres nomor urut 01 Jokowi yang menyebut telah membangun jalan sepanjang 191 ribu kilometer selama 4 tahun kepemimpinannya.

"Ya suruh ngukur aja, kalau nggak percaya gampang, diukur, nanti kita bantu untuk gotong royong," tutur Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/2/2019).

Dahnil, Juru Bicara BPN Prabowo Subianto - Sandiaga Uno menyangkal pernyataan Jokowi di debat kedua Pilpres yang menyebut telah membangun jalan sepanjang 191 ribu kilometer selama 4 tahun menjabat sebagai presiden. Dahnil, menilai angka yang disebut Jokowi tak masuk akal lantaran menurutnya panjang tersebut sama dengan 15 kali diameter bumi.

Baca Juga: BPN Angkat Bicara Soal Jalan Tol 'Pembunuh Bayaran' Era Jokowi

Pernyataan Dahnil itu disampaikan melalui akun Twitter miliknya @Dahnilanzar. Dalam unggahannya, Dahnil menyebut Jokowi telah memakai ilmu simsalabim untuk membangun jalan yang mencapai ratusan ribu kilometer.

"Jokowi klaim membangun jalan desa 191.000 km. Ini sama dengan 4,8 kali keliling bumi atau 15 kali diameter bumi. Itu membangunnya kapan? Pakai ilmu simsalabim apa? Ternyata produsen kebohongan sesungguhnya terungkap pada debat malam tadi," kata Dahnil melalui cuitannya sebagaimana dikutip Suara.com, Selasa (19/2/2019).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI