Dikubur di Septic Tank, Otak Pembunuhan Pensiunan TNI AL Tewas Kecelakaan

Selasa, 19 Februari 2019 | 14:50 WIB
Dikubur di Septic Tank, Otak Pembunuhan Pensiunan TNI AL Tewas Kecelakaan
Polisi saat memperlihatkan beberapa foto terkait pembunuhan Arnold Tambunan. (Batamnews.co.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polisi akhirnya telah mengungkap kasus pembunuhan purnawirawan TNI AL, Arnold Tambunan (56) yang mayatnya dikubur dalam saluran septic tank di sebuah rumah kosong. Meski kasusnya sudah terbongkar, polisi tak bisa memproses hukum M. Rasyid otak kasus pembunuhan sadis lantaran sudah tewas akibat akibat terlibat kecelakaan pada 29 Agustus 2018 lalu.

Peristiwa kecelakan yang merenggung nyawa pengusaha tenda di Tanjungpinang, Batam tersebut ternyata hanya berjarak empat hari dengan misteri hilangnya Arnold pada 25 Agustus. Lelaki paruh baya itu dibunuh setelah menagih utang kepada Rasyid sebesar Rp 30 juta.

"Pelaku (Rasyid) kesal karena ditagih pagi-pagi di saat lagi tidur oleh korban. Arnold ingin menagih uang sebesar Rp 30 juta yang dipinjamkan ke pelaku," ujar Kapolres Tanjung Pinang AKBP Ucok Lasdin Silalahi, Batamnews.co.id--jaringan Suara.com, Selasa (19/2/2019).

Meski Rasyid dinyatakan sudah tewas, polisi telah menangkap D dan R yang ikut menghabisi nyawa Arnold.
Arnold dibunuh para pelaku dengan balok kayu, lalu mayatnya diikat dan dimasukan ke dalam septick tink.

Baca Juga: Panen Raya Jagung Blora, Kementan Jembatani Kerja Sama Petani-Peternak Ayam

Polisi baru mengendus jejak pembunuhan tersebut enam bulan berselang. Kerangka manusia dijumpai di halaman salah satu rumah kosong milik Rasyid di Jl Menur, Batu 8 atas, Tanjungpinang, Jumat (15/2/2019) lalu.

Bukti kuat polisi menyimpulkan Rasyid berperan sebagai dalang pembunuhan itu melalui beberapa rekaman CCTV yang terpasang di tempat usaha tenda. Terakhir kali, korban sempat mendatangi Rasyid sebelum lelaki itu menghilang.

Dari interogasi polisi terungkap D bersama Rasyid menghabisi Arnold. Rasyid kesal karena ditagih terus hutang oleh Arnold sebesar Rp 30 Juta.

Dari barang bukti yang diamankan polisi, tampak balok kayu, tali, besi, palu dan baju terakhir yang dipakai Arnold sebelum menghilang, yakni baju batik.

Arnold diketahui terakhir bertugas di Lantamal IV Tanjungpinang dengan pangkat Serma. Setelah 7 tahun pensiun, ia beraktivitas sebagai pengurus Gereja PIB di Kilometer 7.

Baca Juga: Mendag Incar Rp 435 Triliun dari Reaktivasi Kerja Sama RI - Korea Selatan

Sumber: Batamnews.co.id

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI