CEK FAKTA: Reporter Terbunuh Usai Laporkan Skandal Minyak Goreng Limbah

Bangun Santoso Suara.Com
Selasa, 19 Februari 2019 | 09:04 WIB
CEK FAKTA: Reporter Terbunuh Usai Laporkan Skandal Minyak Goreng Limbah
Ilustrasi
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pesan berantai terbunuhnya seorang reporter bernama Mursal kembali muncul melalui pesan di Whatsapp. Dalam pesan itu disebutkan, Mursal tewas usai membongkar fakta terkait peredaran minyak goreng limbah.

Sejatinya, pesan berantai melalui Whatsapp itu sudah sempat menyebar beberapa waktu lalu. Namun kembali muncul beberapa hari belakangan.

Selain itu, dalam pesan itu juga menyebut mengenai bahaya minyak goreng limbah yang bisa memicu kanker. Bahkan ada penjelasan dari seorang dokter mengenai tips dan trik untuk mendetaksi minyak goreng limbah atau bukan.

Berikut isi narasi dalam pesan berantai melalui Whatsapp tersebut:

Baca Juga: Joko Driyono Diperiksa Satgas Anti Mafia Bola Selama 20 Jam

“Sdr.Mursal (reporter)meninggal terbunuh setelah Memaparkan Limbah Minyak Goreng, ditubuhnya terdapat lebih dari 10 tusukan pisau, kematiannya tragis. Untuk seluruh negeri dia telah berupaya memberikan kontribusi kepada lebih dari satu miliar orang dalam upaya keamanan pangan.

Untuk kesehatan kita, dia membayar hidupnya yang masih muda.

Yang kita bisa lakukan untuknya adalah Forwarding, mengungkapkan rasa terima kasih.

”Ambil minyak goreng dirumah dan masukan ke dalam kulkas selama 2 jam, jika ada busa putih, itu artinya Minyak Goreng Limbah”.

Silakan ungkapkan cinta Anda dan meneruskan informasi ini ke teman dan kerabat.

Baca Juga: Berjam-jam Dilalap Api, Puluhan Rumah Panggung Rata dengan Tanah

Seorang Dokter dari PADANG mengatakan, cara termudah untuk mendeteksi apakah itu adalah Minyak Goreng Limbah atau bukan :

”Waktu menumis sayur taruh sedikit bawang putih, bawang putih sangat sensitif terhadap Aflatoksin dan Karsinogenik (penyebab kanker), kalau bawang putih berubah menjadi merah itu artinya minyak yang dipakai adalah minyak limbah yang mengandung banyak zat karsinogenik (penyebab kanker).

Jika minyak yang baik, bawang putih yang sudah ditumis warnanya akan putih. Dokter menekankan bahwa jika setiap orang yang menerima info ini dapat diteruskan ke 10 orang lain, tentu minimal satu nyawa akan terselamatkan. Semoga bermanfaat...,"

Cek fakta reporter terbunuh karena laporkan skandal peredaran minyak goreng limbah. (pesan Whatsapp)
Cek fakta reporter terbunuh karena laporkan skandal peredaran minyak goreng limbah. (pesan Whatsapp)

Fakta Sebenarnya:

Dari penelusuran Suara.com, pesan berantai di Whatsapp tersebut adalah tidak benar alias hoaks. Tidak ada reporter bernama Mursal yang meninggal karena terbunuh akibat memaparkan soal peredaran minyak goreng limbah.

Merunut situs Turnbackhoax.id, peristiwa itu sejatinya adalah terjadi di China, bukan di Indonesia. Nama korban adalah Li Xiang, bukan Mursal. Salah satu situs yang memberitakan peristiwa itu bisa dicek di sini. Judulnya adalah "Chinese Journalist who probed cooking oil scandal is killed" atau bila diartikan melalui google translate berarti “Wartawan China yang menyelidiki skandal minyak goreng terbunuh”.

Insiden dugaan pembunuhan reporter di China itu juga terjadi sudah cukup lama. Yakni pada bulan September 2011 lalu. Di mana Li Xiang yang disebut berumur 30 tahun ditemukan meninggal dunia dengan luka 10 tikaman oleh penyerang tak dikenal.

Sebelum tewas, Li diketahui telah melaporkan soal daur ulang ilegal limbah minyak menjadi minyak goreng. Laporan itu juga ditulis oleh Li di situs mikroblognya.

Kesimpulan:

Masuk kategori disinformasi, karena peristiwa sebenarnya adalah terjadi di China bukan Indonesia. Reporter yang terbunuh juga bukan bernama Mursal, melainkan Li Xiang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI