”Waktu menumis sayur taruh sedikit bawang putih, bawang putih sangat sensitif terhadap Aflatoksin dan Karsinogenik (penyebab kanker), kalau bawang putih berubah menjadi merah itu artinya minyak yang dipakai adalah minyak limbah yang mengandung banyak zat karsinogenik (penyebab kanker).
Jika minyak yang baik, bawang putih yang sudah ditumis warnanya akan putih. Dokter menekankan bahwa jika setiap orang yang menerima info ini dapat diteruskan ke 10 orang lain, tentu minimal satu nyawa akan terselamatkan. Semoga bermanfaat...,"
Fakta Sebenarnya:
Dari penelusuran Suara.com, pesan berantai di Whatsapp tersebut adalah tidak benar alias hoaks. Tidak ada reporter bernama Mursal yang meninggal karena terbunuh akibat memaparkan soal peredaran minyak goreng limbah.
Baca Juga: Joko Driyono Diperiksa Satgas Anti Mafia Bola Selama 20 Jam
Merunut situs Turnbackhoax.id, peristiwa itu sejatinya adalah terjadi di China, bukan di Indonesia. Nama korban adalah Li Xiang, bukan Mursal. Salah satu situs yang memberitakan peristiwa itu bisa dicek di sini. Judulnya adalah "Chinese Journalist who probed cooking oil scandal is killed" atau bila diartikan melalui google translate berarti “Wartawan China yang menyelidiki skandal minyak goreng terbunuh”.
Insiden dugaan pembunuhan reporter di China itu juga terjadi sudah cukup lama. Yakni pada bulan September 2011 lalu. Di mana Li Xiang yang disebut berumur 30 tahun ditemukan meninggal dunia dengan luka 10 tikaman oleh penyerang tak dikenal.
Sebelum tewas, Li diketahui telah melaporkan soal daur ulang ilegal limbah minyak menjadi minyak goreng. Laporan itu juga ditulis oleh Li di situs mikroblognya.
Kesimpulan:
Masuk kategori disinformasi, karena peristiwa sebenarnya adalah terjadi di China bukan Indonesia. Reporter yang terbunuh juga bukan bernama Mursal, melainkan Li Xiang.
Baca Juga: Berjam-jam Dilalap Api, Puluhan Rumah Panggung Rata dengan Tanah