Fadli Zon Akhirnya Minta Maaf ke Mbah Moen soal Puisi Doa yang Ditukar

Senin, 18 Februari 2019 | 17:57 WIB
Fadli Zon Akhirnya Minta Maaf ke Mbah Moen soal Puisi Doa yang Ditukar
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon. (Suara.com/Ria Rizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon akhirnya menyampaikan permohonan maaf kepada ulama sepuh Nahdlatul Ulama Maimun Zubair atau dikenal dengan Mbah Moen.

Permohonan maaf ini disampaikan oleh Fadli seusai membuat puisi kontroversial berjudul Doa yang Ditukar’.

Melalui akun Twitter miliknya @fadlizon, Fadli menyampaikan pernyataan secara resmi permohonan maafnya untuk Mbah Moen.

Fadli juga berencana untuk mendatangi Mbah Moen dalam waktu dekat, untuk menyampaikan permohonan maaf secara langsung.

Baca Juga: FACE of JAKARTA: Warteg Drive Thru, Siasat Buruh Kencangkan Ikat Pinggang

“Dalam waktu dekat Insyaallah mungkin saya akan bersilahturahmi ke KH Maimoen Zubair. Sebagai salah satu aktor politik, saya meminta maaf karena kontestasi politik yang terjadi saat ini mungkin telah membuat beliau (Mbah Moen) menjadi tidak nyaman,” kata Fadli melalui akun Twitter sebagaimana dikutip Suara.com, Senin (18/2/2019).

Meski demikian, Fadli mengakui sosok ‘kau’ dalam puisi kontroversialnya itu bukanlah mengarah kepada Mbah Moen.

Ia merasa bahwa puisi ciptaannya telah dipelintir oleh orang tak bertanggungjawab, sehingga memunculkan pemikiran bahwa puisi ini diciptakan untuk menyindir Mbah Moen.

“Sekali lagi saya sampaikan puisi itu sama sekali tidak pernah ditujukan kepada KH Maimoen Zubair. Pemelintiran seolah kata ganti ‘kau’ dalam puisi tersebut ditujukan kepada KH Maimoen Zubair jelas mengada-ngada dan merupakan bentuk fitnah,” ungkap Fadli.

Fadli mengakui, ia sangat menghormati Mbah Moen baik sebagai ulama maupun sebagai pribadi yang santun dan ramah.

Baca Juga: Bangun dari Koma, Mahasiswi Ini Tiba-Tiba Punya Anak

Ia juga menghormati sosok Mbah Moen seperti menghormati guru atau orang tua sendiri, sehingga tidak mungkin puisi itu ditujukan untuk menyerang Mbah Moen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI