Suara.com - Calon Presiden Nomor Urut 01, Joko Widodo atau Jokowi menyatakan, kebakaran hutan tidak ada dalam tiga tahun terakhir. Menurut dia, bencana kebakaran hutan sudah bisa diatasi dalam tiga tahun terakhir.
"Kebakaran lahan gambut tidak terjadi lagi dan ini sudah bisa kita atasi dalam tiga tahun ini, tidak terjadi kebakaran lahan, hutan, kebakaran lahan gambut dan itu adalah kerja keras kita semuanya," ujar Jokowi dalam debat capres kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (27/2/2019).
Klaim yang diperiksa:
Benarkah klaim Jokowi bahwa sudah tidak terjadi lagi kebakaran lahan, hutan dan gambut dalam tiga tahun terakhir?
Baca Juga: Ledakan di Dekat Arena Debat Pilpres, Saksi: Ada yang Dilempar dari Mobil
Berdasarkan penelusuran Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) kerugian kebakaran hutan pada 2015 mencapai Rp 211 triliun, luas lahan yang terbakar mencapai 2.611.411 hektare.
"Namun pada tahun 2018 atau 4 hari sebelum pelaksanaan Asian Games ditemukan titik api terbanyak di Riau berjumlah 90 titik. 13 titik di Sumsel dan 27 titik di Bangka Belitung, 22 titik di Sumatera Barat, 4 titik di Jambi dan 3 titik di Lampung," kata Gurnadi dari FITRA.
Sementara itu, dari penelusuran Suara.com, ada 1.052 hektare lahan dan hutan ludes terbakar di Riau pada 2017 lalu. Hal itu sebagaimana dikutip dari Kompas.com (18/09/2017).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau menyatakan, sedikitnya 1.052 hektar lahan dan hutan di Provinsi Riau ludes terbakar.
Baca Juga: Ada Dua Suara Ledakan di Dekat Lokasi Debat Pilpres
Kebakaran lahan dan hutan terparah berada di wilayah pesisir Riau yakni Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil). Rinciannya, di Rohil 281 hektar dan di Meranti 200 hektar. Sementara kebakaran terparah lainnya berada di Kabupaten Pelalawan.