Suara.com - 17 media online di Indonesia bakal bergotong royong bersama Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo). Mereka akan kolaborasi dalam program 'Live Factchecking' cekfakta.com pada debat capres kedua yang digelar Minggu (17/2/2019) malam INI di Hotel Sultan, Jakarta.
Program ini diprakarsai oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Mafindo dan Google News Initiative. Sejumlah perwakilan jurnalis dari 17 media online ini akan berkolaborasi melakukan cek fakta debat yang mengambil tema infrastruktur, energi dan pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup di war room kantor Google Indonesia.
Beberapa media arus utama yang mengikuti program ini di antaranya adalah VIVA.co.id, Kompas.com, Tempo.co, Suara.com, Liputan6.com, Merdeka.com, KBR.id, TheJakartaPost, KONTAN, Media Indonesia (Medcom), Times Indonesia, The Conversation dan beberapa media lokal seperti Kabar Medan, Kabar Makassar dan RiauOnline.
"Saya kira ini adalah sejarah," kata Irene Jay Liu, Leads Google News Lab in the Asia-Pacific region, Sabtu (16/2/2019).
Baca Juga: Jokowi Tiba di Arena Debat, Bilang Sempat Tidur dan Tak Latihan
Irene merujuk pada factchecking yang dilakukan media massa di AS saat Pemilu Presiden. Di mana mereka tidak melakukannya secara kolaborasi, hanya dilakukan di newsroom masing-masing.
Program 'Live Factchecking' cekfakta.com pada Debat Capres 2019 ini juga didukung oleh sejumlah tim ahli dari beberapa lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang memiliki kompetensi sesuai tema debat, yakni dari Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Auriga Nusantara (NGO lingkungan) dan Center for Energy Research Asia (CERA).
Sebelum acara debat capres, para jurnalis ini juga dibekali pelatihan selama dua hari tentang bagaimana melakukan cek fakta memverikasi akun media sosial guna memerangi hoax. Para jurnalis diberikan tools, kemudian mensimulasikannya dengan memverifikasi sejumlah informasi, data, website, foto maupun video yang bertebaran di dunia maya.