Suara.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum atau KPU RI Arief Budiman berhati-hati dalam mengirimkan logistik pemilu ke 130 negara. Untuk pengiriman pertama dilakukan ke Afrika dan Amerika Latin.
KPU menegaskan logistik pemilu bukan barang biasa. Logistik pemilu merupakan sarana demokrasi penyalur suara yang menjadi hak Warga Nergara Indonesia.
Hal itu dikatakan Arief dalam sambutanya dalam seremonial Distribusi Perdana Logistik Pemilu 2019 Luar Negeri di Gudang logistik KPU Komplek Pergudangan Zoodia, Jl. Husein Sastranegara No.1 Benda, Kota Tangerang, Minggu (17/2/2019).
"Logiitik bukan sekadar barang, tetapi logistik menjadi media untuk mentrasfer suara pemilih menjadi kursi," ujarnya.
Baca Juga: KPU Godok Aturan Dua Zona Kampanye Rapat Umum
Lebih lanjut, Arief mengatakan kecelakaan tidak terduga bisa saja terjadi selama proses pengantaran dan penyimpanan logistik Pemilu. Jika beberapa logistik seperti surat suara rusak, maka barang tersebut sudah tidak bisa digunakan lagi.
"Jadi ini bukan sekedar barang, dia harus diamankan betul. Kalau ternyata di kirim dan samapi tepat tujuan tapi rusak dan tidak bisa di pakai, maka dia tidk bisa berfungsi lagi," terangnya.
Hari ini, KPU resmi mengirimkan logistik Pemilu ke beberapa negara. Daerah pertama yang akan dikirimkan yakni Afrika dan Amerika Latin.
"Tanggal 17 Februari akan dikirim ke wilayah terjauh yang agak sulit jalur distribusinya, kondisi geografisnya juga punya karakteristik tertentu, itu ke Afrika dan Amerika Latin," bebernya.
Pada hari selantunya yakni tanggal 18 dan 19 Februari, logistik akan dikirimkan ke dua negara lain yakni Amerika dan beberapa negara Asia. Setelah itu pengiriman logistik masih terus berlanjut.
Baca Juga: Situs Resmi KPUD Seluma Diretas
"Tanggal 20 Februri nanti ke Timur Tengah, kemudian tanggal 21 dan 22 Februari akan dikirim ke Pasifik. Kemudian Tanggal 22 dan 25 Februari itu dikirimkan ke Eropa dan sebagian Asia," katanya.