Prabowo: Belajar dari Adik, Saya Ini Tentara yang Ahli Ekonomi

Sabtu, 16 Februari 2019 | 11:48 WIB
Prabowo: Belajar dari Adik, Saya Ini Tentara yang Ahli Ekonomi
Prabowo dalam Pidato Kebangsaan, di Hotel Po Semarang, Jumat (15/2/2019).[Suara.com/Adam Iyasa].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pidato kebangsaan Prabowo Subianto banyak menyoroti persoalan ekonomi Indonesia. Dia menekankan bahwa negara ini harus mampu melakukan swasembada pangan, energi, dan air.

Bahkan Prabowo mengaku tahu banyak persoalan ekonomi sekaligus solusinya. Dia banyak belajar dari pakar dan para ahli yang selama ini memberikan masukan dan solusi strategis. Termasuk belajar dari sang adik, Hashim Djojohadikusumo.

"Ini bukan nepotisme, adik saya Pak Hashim, dia salah satu yang membina saya, karena profesi saya dulu tentara serdadu," kata Prabowo dalam Pidato Kebangsaan, di Hotel Po Semarang, Jumat (15/2/2019).

Hashim, menurut Prabowo, sebagai pelaku ekonomi sejati dan entrepreneur, tahu energi, bahkan sampai pada energi terbarukan. Dalam kesempatan itu, Hashim duduk di depan bersama audiens.

Baca Juga: Gitaris Band Bagindas Banting Stir Jadi Vokalis

"Saya ini tentara yang ahli ekonomi," tutur Prabowo Subianto di Semarang [Suara.com/Adam Iyasa].
"Saya ini tentara yang ahli ekonomi," tutur Prabowo Subianto di Semarang [Suara.com/Adam Iyasa].

"Saya serdadu yang mengerti arti penting dari ekonomi, setelah saya pelajari perang. Hampir semua perang adalah memperebutkan sumber daya alam dan ekonomi, memperebutkan lahan pangan, energi, dan air," paparnya.

Prabowo juga menyebut, jika PBB meramalkan sebentar lagi dunia akan terjadi krisis air dan negara besar meramalkan pula perang nantinya akan memperebutkan sumber air.

"Air itu sumber kehidupan, karena tanpa air maka sumber pangan pun tak akan bisa tumbuh," ucapnya.

Karenanya, Prabowo ingin mewujudkan Indonesia sebagai negara yang berhasil dengan tercatat dalam sejarah. Melalui swasembada pangan, dengan negara menyediakan pangan untuk rakyat. Negara harus berdaulat pangan.

"Negara merdeka tidak boleh ada rakyat kelaparan, negara berdaulat tak boleh ada anak kurang gizi," tegasnya.

Baca Juga: Menjelang Debat, Kursi Panas Capres Disiapkan

Ketua Umum Partai Gerindra itu juga menyebut, negara harus bisa swasembada energi. Harus bisa mendapatkan energi dari negerinya sendiri bukan dari bangsa lain.

"Apa kita mampu? Ternyata kita mampu menghasilkan energi sendiri. Pakar ini yang meyakinkan saya, Indonesia mampu, Indonesia bisa berdiri di kaki sendiri," tukasnya yang menunjuk ke belakang, pada para pakar yang mengelilingi. 

Kontributor : Adam Iyasa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI