"Produksi jagung harus kita tingkatkan ke depan. Kami akan terus membantu para petani untuk mewujudkan hal tersebut. Saya juga mengharapkan para petani tetap semangat melakukan usaha tani dengan memproduksi pangan lokal, serta mencintai produk dalam negeri," katanya.
Ia menambahkan, Ditjen PSP sendiri akan melanjutkan program mekanisasi pertanian. Untuk tahun 2019, Kementan akan mengalokasikan alat mesin pertanian (alsintan) sebanyak 40.390 unit.
Alsintan tersebut berupa traktor roda dua sebanyak 13.911 unit, traktor roda empat 200 unit, pompa air 19.279 unit, rice transplanter 2.000 unit, cultivator 4.970 unit, dan excavator 30 unit.
Kabupaten Tuban tahun ini mendapat bantuan pompa 4 dim 15, pompa 6 dim 16, traktor roda 4 sejumlah 5 buah, traktor roda 2 ada 19 dan cultivator 5.
Baca Juga: Kementan Minta Pejabat Daerah Sukseskan Program Pemerintah
Dikonfirmasi secara terpisah, informasi tentang panen jagung Februari-Maret ini, juga sempat diutarakan oleh Ketua Asosiasi Petani Jagung Indonesia (APJI), Sholahuddin. Ia yakin bahwa produksi jagung pada Februari-Maret bisa mencapai target yang ditetapkan pemerintah. Apalagi panen di tahun ini mencakup lahan yang luas.
Hasil produksi itu juga turut menegaskan bahwa kebutuhan jagung di Jatim sudah akan tercukupi.
"Harga jagung di Tuban selama ini tidak pernah di bawah Rp3 ribu," ujar Bupati Tuban, Fathul Huda.
Ia menginformasikan bahwa harga jagung saat ini Rp4.500 per kg. Harga ini, kata dia cukup menggembirakan dan menguntungkan bagi petani jagung maupun peternak.
"Petani tersenyum karena harga jagung tidak pernah di bawah Rp3 ribu. Kami juga berterima kasih kepada Kementerian Pertanian karena telah banyak membantu," tambahnya.
Baca Juga: Pacu Produksi Jagung Nasional, Kementan Siapkan 4 Solusi Permanen