Suara.com - Rasa kehilangan yang mendalam masih terpancar raut wajah Abdul Majid, ayah dari Muhammad Mubarok (10) yang meninggal dunia akibat ledakan granat GLM di Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Abdul pun sedikit menceritakan detik-detik ledakan granat yang menewaskan putra bungsunya tersebut pada Kamis 14 Februari 2019 kemarin. Kala itu, Abdul yang tengah berada di dalam rumah terkejut mendengar suara ledakan dari samping rumahnya.
"Kemarin siang, saya lagi di dalam rumah, terus denger suara ledakan. Pas keluar saya lihat anak saya sama dua temannya tergeletak," kata Abdul, saat ditemui Suara.com, di rumahnya, Jumat (15/2/2019).
Melihat kondisi Mubarok dan temannya sudah tergeletak bersimbah darah, Abdul dan warga sekitar langsung bergegas membawannya rumah sakit. Nahas, nyawa sang anak tidak dapat tertolong.
Baca Juga: Kata Prabowo Harga Beras dan Daging Paling Tinggi, Darmin: Siapa Bilang?
"Udah enggak kelihatan mukanya (Mubarok). Saya enggak bisa mikir apa-apa langsung saya bawa ke rumah sakit tapi meninggal dunia. Kalau temannya sempat dirawat, tapi yang satu (Doni) meninggal kemarin malam, satu lagi masih dirawat," jelas Abdul.
Abduk menambahkan, bahwa granat yang dibawa ankanya itu sudah berada di rumah sejak Minggu 10 Februari 2019. Namun karena bentuknya yang asing, Abdul tidak menyangka bahwa barang tersebut merupakan granat GLM yang masih aktif.
"Udah ada di rumah dari hari Minggu, karena asing sempet dibuang sama istri saya dimasukin ke kaleng susu, tapi ditemuin lagi sama anak saya terus dimainin. Bentuknya mirip ujung rexona, setengah bulat gitu warna kuning. Saya kira onderdil mobil, enggak tahu kalau ternyata itu granat," paparnya.
Abdul pun mengaku sudah ikhlas atas kepergian putranya tersebut. Namun, istrinya Siti Nurhasanah masih dalam kondisi syok karena melihat Mubarok meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan.
"Istri saya masih syok, masih kebayang almarhum. Ini sudah jadi kehendak Allah," ungkap Abdul.
Baca Juga: Pantun Siap Gantikan Sandiaga Uno ala Ahmad Syaikhu
Sebelumnya, dua anak bernama Muhammad Mubarok (10) dan Muhammad Doni (14) tewas akibat ledakan granat GLM di Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor pada Kamis 14 Februari 2019 kemarin. Granat tersebut didapat dari area Lapangan Tembak TNI AD dan dimainkan kedua korban bersama temannya Khoirul Islami (10). Beruntung Khorirul selamat dan masih dirawat di RSUD Leuwiliang.