Suara.com - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Daniel Tumiwa menilai tuduhan keterlibatan konsultan politik Amerika Serikat Stanley Greenberg terkait pencapresan Joko Widodo di Pilpres 2019 merupakan upaya terencana untuk menghacurkan reputasi Jokowi. Daniel menyebut tuduhan tersebut bukan sekadar kabar bohong atau hoaks biasa.
Daniel mengatakan kalau isu yang ditenggarai buatan kubu lawan politik Jokowi itu dirancang secara matang dan terencana. Bahkan, menurutnya, isu penggunaan konsultan politik itu disiapkan jauh sebelum Pilpres 2019 dimulai.
"Tuduhan bahwa pak Jokowi adalah klien Stan Greenberg adalah hasil rencana jahat yang terencana dan bukan sekedar hoaks recehan," kata Daniel Tumiwa di Kantor DPP PSI, Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Jumat, (15/2/2019).
Berdasarkan penelusuran, laman political-strategist.com yang dicatut kubu capres nomor urut 02 Prabowo Subianto untuk menuding Jokowi pakai jasa konsultasi politik Stanley adalah website palsu. Dia juga menganggap website bodong tersebut sudah ada sejak tahun 2016.
Baca Juga: Lihat Pesenam Tekuk Tubuh Saat di Pesawat, Lentur Banget!
Daniel menjelaskan nama political-strategist.com menyerupai nama sebuah konsultan politik resmi Roland Vincent, The Political Strategist. Konsultan tersebut kata Daniel memiliki website resmi dengan alamat thepoliticalstrategist.com.
"Bagian profil Greenberg, tercantum data pribadi yang hampir sepenuhnya sama dengan Informasi mengenai Greenberg yang termuat dalam website resmi Greenberg yang asli. Hanya saja, dibagian nama klien situs 'bodong' tersebut, salah seorang kliennya adalah Jokowi," ungkapnya.
"PSI menganggap kasus Stan Greenberg adalah skandal, sebuah pelanggaran moral serius yang dilakukan para aktor politik untuk menghancurkan reputasi Jokowi," imbuhnya.
Isu adanya keterlibatan konsultan Amerika Serikat Stanley Greenberg dengan Jokowi pertama kali mencuat melalui pemberitaan di salah satu media online yang merujuk pada laman political-strategist. Dari laman tersebut, disebutkan sejumlah daftar klien Greenberg sebagai penyurvei dan ahli strategi politik.
Beberapa klien yang tercantum di laman itu merupakan pemimpin negara, seperti Presiden AS Bill Clinton, Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela, Wakil Presiden AS Al Gore, Perdana Menteri Inggris Tony Blair, Senator sekaligus eks Menlu AS John Kerry, Kanselir Jerman Gerhard Shroder hingga Presiden RI Joko Widodo.
Baca Juga: Dibonceng Ojol yang Sama, Warganet Ini Bagikan Cerita Inspiratif
Tak berselang lama, pemberitaan tersebut langsung disebarluaskan oleh beberapa tokoh yang berada di kubu Prabowo. Mereka diantaranya, Rachland Nasidik, Priyo Budi Santoso, Andre Rosiade, Ferdinand Hutahean, Miftah Nur Sabri, dan juga akun resmi Partai Gerindra.