Suara.com - Komandan Detasemen Peralatan (Denpal) Bogor Letkol Cpl Asep Rahmatsyah mengatakan ledakan granat Granade Launcher Mortir (GLM) yang menewaskan dua anak di Cibungbulang, Kabupaten Bogor, memiliki radius mematikan hingga jarak 25 meter. Bahkan, kata dia, granat itu dibuat khusus untuk menghancurkan tubuh musuh di medan perang.
"Radius jarak mematikannya sekitar 10-25 meter, granat itu khusus untuk hancurkan personel, bukan untuk bangunan atau tank," kata Asep, saat ditemui Suara.com, di lokasi, Jumat (15/2/2019).
Asep menjelaskan, dari hasil pemeriksaan terhadap sisa-sisa ledakan dipastikan granat tersebut bukanlah jenis granat tangan. Melainkan, granat ini yang dilontarkan menggunakan senjata.
"Hasil kesimpulan sementara, dari serpihan dan keterangan orangtua korban yang pernah melihat bentuknya itu bukan jenis granat tangan, tetapi jenis GLM masih kategori granat tapi cara kerjanya yang berbeda harus dengan senjata pelontar," jelas Asep.
Baca Juga: Salat Jumat di Masjid Kauman, Prabowo Masuk lewat Pintu Belakang
Kekinian, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap serpihan granat dari lokasi kejadian untuk mengetahui secera detail asal-usul granat tersebut.
"Untuk tahunnya kapan, udah lama apa belum, buatan mana kami belum bisa pastikan karena kami temukan hanya tinggal serpihan-serpihan kecil saja. Tapi kita akan telusuri karakteristik granat itu," tutup Asep.
Sebelumnya, dua anak bernama Muhammad Mubarok (10) dan Muhammad Doni (14) tewas akibat ledakan granat GLM di Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor pada Kamis (14/2/2019) kemarin. Granat tersebut didapat dari area Lapangan Tembak TNI AD dan dimainkan kedua korban bersama temannya Khoirul Islami (10). Beruntung Khorirul selamat dan masih dirawat di RSUD Leuwiliang.
Kontributor : Rambiga
Baca Juga: Pengacara Bantah Rosa Meldianti Dijemput Paksa Polisi