5 Fakta di Balik Ledakan Granat di Bogor, Ada 2 Anak Tewas

Jum'at, 15 Februari 2019 | 12:53 WIB
5 Fakta di Balik Ledakan Granat di Bogor, Ada 2 Anak Tewas
Bekas pecahan dari granat yang meledak dan menewaskan anak. (Suara.com/Rambiga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fakta di balik ledakan granat di Bogor. Warga Desa Ciarutein Ilir, Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dihebohkan dengan insiden ledakan pada Kamis (14/2/2019) pukul 14.00 WIB. Ledakan itu berasal dari granat GLM aktif yang sedang dimainkan oleh tiga orang anak.

Akibat insiden itu, dua anak tewas dan satu lainnya mengalami luka-luka. Saat ini korban sedang menjalani perawatan intensif di RSUD Leuwiliang.

Insiden ledakan granat begitu mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, granat aktif itu ditemukan oleh ketiga anak hingga dijadikan bahan perimainan tanpa pengawasan orang tua.

Berikut Suara.com merangkum 5 fakta dibalik ledkan granat yang menewaskan 2 anak.

Baca Juga: Dikirim Bersama Kentang Impor, Granat Perang Dunia I Ditemukan di Hong Kong

1. Granat Ditemukan di Arena Berlatih TNI

Kejadian bermula saat ketiga bocah yakni Muhammad Mubarok (10), Muhammad Doni (14) dan Khoirul Islami (10) sedang bermain di sekitar Lapangan Tembak arena berlatih TNI AD pada Minggu (10/2/2019). Area itu merupakan area steril dari warga sipil, namun ketiga anak itu bisa masuk.

Di lokasi itu lah ketiganya menemukan sebuah kaleng susu diduga berisi granat GLM aktif. Ketiganya pun membawa granat itu pulang kediamannya. Jarak dari lokasi penemuan granat menuju rumah korban sekitar 2 kilometer.

2. Sempat Dibuang Ibu

Dua hari berselang setelah ditemukan, tepatnya pada Selasa (12/2/2019) ibu korban yakni Siti Nurhasanah sempat melarang anak-anak memainkan kaleng susu itu. Tanpa pikir panjang, Siti pun membuang kaleng susu yang diduga berisi granat GLM ke sekitar kebun dekat rumah korban.

Baca Juga: Temukan Granat Perang Dunia II, Satu Restoran Dievakuasi

Namun, ketiga anak itu membntah sang ibu. Dua hari kemudian tepatnya pada Kamis (14/2/2019) mereka kembali mencari kaleng susu berisi diduga granat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI