Peserta Tanwir Muhammadiyah Dilarang Pose 1 Jari saat Selfie dengan Jokowi

Jum'at, 15 Februari 2019 | 12:05 WIB
Peserta Tanwir Muhammadiyah Dilarang Pose 1 Jari saat Selfie dengan Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Rapat Kerja Nasional Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Tahun 2019 di Istana Negara, Jakarta. (Suara.com/Umay Saleh)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peserta Tanwir Muhammadiyah dilarang pose 1 jari saat selfie dengan Jokowi, Calon Presiden pasangan Maruf Amin. Hal itu diumumkan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir sebelum Tanwir Muhammadiyah dimulai.

Alasan larangan pose 1 jari dengan Jokowi lantaran untuk menghindari kegaduhan politik. Muhammadiyah secara organisasi berkomitmen untuk netral di Pilpres 2019.

"Khusus peserta tanwir selamat bermusyawarah dengan spirit ukhuwah, cerdas, dan produktif. Jalani persidangan dengan suasana gembira dan bahagia. Di tanwir yang mencerahkan ini bila ingin berfoto bersama, beraksilah dengan riang gembira, tak perlu sambil mengangkat tangan satu atau dua," kata Haedar Nashir dalam sambutannya saat acara Pembukaan Tanwir Muhammadiyah di Halaman Rumah Dinas Gubernur Bengkulu, Jumat (15/2/2019).

Pada kesempatan itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi hadir dan membuka tanwir yang mengambil tema "Beragama yang Mencerahkan" tersebut. Haedar menyebut berfoto dengan aksi jari tersebut bisa mengundang diskriminasi.

Baca Juga: Sandiaga Mendadak Kalungkan Sorban ke Pendukung Jokowi, Simbol Apa?

"Kasihanilah nasib 9 atau 8 jari lain yang sama-sama ciptaan Tuhan. Jangan sampai kedelapan atau kesembilan jari itu meminta pertanggungjawaban karena merasa terdiskriminasi," katanya.

Pernyataan itu disampaikan di akhir pidato sambutannya dirangkai dengan anjuran untuk selalu tersenyum yang sedang dipraktikkan oleh anggota PP Muhammadiyah.

"Dianjurkan bersidanglah dengan tersenyum sebagaimana saat ini sedang dipraktikkan oleh anggota PP Muhammadiyah untuk belajar tersenyum 20 kali per-20 detik, sehingga selama tiga hari tanwir dapat tersenyum sebanyak 60 kali berdurasi 1.200 detik atau setara 20 menit," katanya.

Tersenyum, kata dia, membuat raut muka cerah, sekaligus bershadaqah sebagaimana anjuran Nabi Muhammad.

"Dengan tersenyum insya Alloh segenap anggota dan peserta tanwir akan memancarkan wajah-wajah ceria sebagai wujud bermusyawarah yang mencerahkan, sehingga dapat dihasilkan keputusan yang menggembirakan dan membahagiakan umat dan bangsa," katanya.

Presiden Jokowi mengatakan, rakyat Indonesia berterima kasih atas amal usaha Muhammadiyah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI