Suara.com - Terjadi bentrokan antara Forum Betawi Rempug (FBR) dengan oknum tentara di Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Selasa (12/2/2019) malam. Bentrok diduga terjadi gara-gara proyek pengamanan di The Breeeze Bintaro.
Salah satu anggota FBR Andi Aferi Amrani mengatakan, awalnya pihak FBR sudah terikat kerjasama dengan PT Jaya Real Property untuk memberdayakan masyarakat sekitar di proyek apartemen.
"Karena kita nggak punya PT, lalu kita menggunakan perusahaan lain. Namun ternyata pihak apartemen sudah menyatakan bahwa kerja sama dialihkan ke perusahaan lain. Ini yang kita minta penjelasannya,” ujar Andi seperti dilansir BantenHits.com.com - jaringan Suara.com, Kamis (14/2/2019).
Pria yang akrab disapa Daeng Fery ini mengklaim kehadiran anggota FBR ke lokasi proyek hanya untuk menanyakan mengenai transparansi kerja sama kontrak yang telah disepakati.
Baca Juga: Bantah Cegat Mobil Jokowi, Buruh Freeport: Kami Sedang Berdoa di Tenda
Setelah didesak pihak FBR untuk menjelaskan, pihak manajemen bersikukuh tetap melanjutkan keputusan itu dengan menunjuk langsung perusahaan lain sebagai pemenang tender.
"Nggak ada anggota kita yang dituduh nendang-nendang atau menimpuki pagar seng apartemen. Ini juga gara-gara security proyek yang teriak ke tentara, bahwa FBR nyerang, padahal kita nggak ngapa-ngapain. Justru 6 orang anggota kita yang sedang makan disitu dipukuli, 2 orang luka parah," kata dia.
Secara terpisah, Dandim 0506 Tangerang Letkol Inf Faisol Izuddin mengatakan pihaknya tengah menelusuri dugaan keterlibatan puluhan oknum tentara di lokasi proyek Apartemen The Breeze Bintaro.
“Memang ada dugaan oknum anggota kita yang terlibat. Tetapi masih kita dalami lagi. Sejauh mana keterlibatannya di dalam peristiwa itu. Tadi memang ada pertemuan, tapi belum final,” kata Faisol.
Terkait kasus ini, pihak perusahaan akan kembali melakukan mediasi untuk menyelesaikan konflik antara pihak FBR dengan seluruh pihak yang terlibat.
Baca Juga: Pengelola Masjid Agung Kauman Bantah Larang Prabowo Jumatan