Moeldoko: Tuntutan Pedemo SP AMT ke Jokowi Salah Sasaran

Kamis, 14 Februari 2019 | 15:44 WIB
Moeldoko: Tuntutan Pedemo SP AMT ke Jokowi Salah Sasaran
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Maruf Amin, Moeldoko. (Suara.com/Ummi Hadyah Saleh)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Staf Presiden Moeldoko angkat bicara perihal adanya aksi pedemo dari Serikat Pekerja Awak Mobil Tangki (SP AMT) Pertamina yang mencegat mobil Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) saat melintas di Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir pada Rabu (13/2/2019) malam.

Menurutnya, mereka merupakan pekerja outsourcing dari perusahaan vendor yang bekerja sebagai sopir mobil tangki yang mengangkut bahan bakar minyak (BBM).

"Jadi harus diluruskan dulu nih persoalannya. Bahwa sopir-sopir ini adalah sopir dari vendor, dari outsourcing, tidak langsung di bawah Pertamina itu," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/2/2019).

Terkait hal itu, Moeldoko mengaku keterangan itu didapat setelah berbicara langsung dengan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Nina Sulistyowati soal tuntutan massa tersebut.

Baca Juga: 5 Sentuhan Fisik Ini Bikin Hubungan Cinta Semakin Mesra

"Saya sudah panggil itu Direktur pertamina Niaga. Coba jelaskan seperti apa posisinya. Mereka ini tidak langsung berhubungan dengan Pertamina Niaga itu, mereka mereka ini di bawah vendor," kata dia.

Mantan Panglima TNI itu pun mengatakan tak masuk akal jika massa menuntut kepada pemerintah terlebih kepada Presiden Jokowi. Sebab, kata Moeldoko, seharusnya mereka menuntut kepada pihak vendor yang memberikan pekerjaan.

"Menurut saya sih salah sasaran, jangan semuanya ke presiden. Padahal itu mestinya dia harus kepada vendor di mana dia bekerja," ucap dia.

Lebih lanjut, ia menyebut banyak kelompok yang melakukan demo kepada Jokowi untuk memanfaatkan situasi jelang Pemilihan Presiden 2019. Kata dia, banyak pihak yang bermunculan untuk mendapatkan respon Jokowi.

"Jadi situasi nya seperti itu. Hampir semua yang saya lihat demo demo ini memanfaatkan situasi, situasi dalam situasi seperti ini semuanya memunculkan dirinya untuk mendapat respon dari pak presiden. Saya pikir mereka mereka sudah diterima dan penyelesaian nya penyelesaian nya yang bagaimana sesuai prosedur mereka bekerja," tandasnya.

Baca Juga: Baliho Film Dilan 1991 Kepung Wilayah Bandung

Sebelumnya, tim Advokasi SP AMT Pertamina Heri Sugiri mengatakan pengadangan para pedemo dilakukan secara spontan usai mengetahui Jokowi keluar dari Istana Merdeka, malam tadi. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI