13 Hari Depan Istana, Tenda Massa Aksi Karyawan Freeport Digulung Polisi

Kamis, 14 Februari 2019 | 11:39 WIB
13 Hari Depan Istana, Tenda Massa Aksi Karyawan Freeport Digulung Polisi
Tenda massa aksi karyawan PT Freeport di depan Istana digulung polisi. (Suara.com/Walda)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tenda massa yang tergabung dalam perkumpulan karyawan PT Freeport sudah tidak terlihat di depan Istana Negara. Tenda mereka disingkirkan pihak kepolisian usai insiden kerucuhan yang melibatkan Awak Mobil Tangki (AMT) saat rombongan presiden Joko Widodo atau Jokowi lewat.

Dari pantauan Suara.com pada Kamis (14/2/2019) sekitar pukul 07.20 WIB, tenda massa aksi karyawan Freeport sudah tidak terlihat lagi. Selama 13 hari mereka bertahan menunggu Presiden Jokowi bisa mendengarkan aspirasi mereka.

Salah satu petugas kebersihan di kawasan Monas mengatakan, tenda-tenda itu sudah disingkirkan oleh pihak kepolisian.

"Sudah nggak. Habis Isa sudah diberesin polisi," kata Ahmad, salah seorang petugas kebersihan.

Baca Juga: Diam-diam Ahok Ajak Puput Liburan ke Bali

Sebelumnya, Massa aksi yang tergabung dalam Awak Mobil Tangki (AMT) nekat menerobos iring-iringan mobil Presiden Jokowi saat melintas di Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (13/2/2019) malam. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 18.54 WIB di Taman Pandang depan Istana.

Dalam kejadian tersebut, seorang ibu-ibu yang tergabung dalam kerumunan massa dapat menemui Jokowi di mobilnya dan berbicara langsung dengan sang presiden.

Namun, massa aksi lain tak dapat mendekat karena dihadang petugas kepolisian dan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang bersenjata lengkap.

Iringan mobil Jokowi sempat tertahan selama 15 sampai 20 menit. Dalam kejadian tersebut, lima orang pingsan hingga harus dilarikan ke rumah sakit akibat bentrokan kecil dengan petugas pengamanan.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Harry Kurniawan membenarkan hal tersebut. Dirinya menyebut, Jokowi sempat menyalami ibu-ibu yang menghampirinya.

Baca Juga: Gempa 5,2 SR Guncang Pandeglang, Malang dan Papua Juga Diguncang

"Tadi anggota sudah jalan semuanya, memang tadi kami sampaikan di sana, sudah selesai, sudah clear semua. Bapak Presiden sempat melihat dan menyalami karena dilihat ada ibu-ibu di sana," ujarnya Harry.

Namun, Harry menyebut ada dua elemen massa yang berada di lokasi tersebut. Selain AMT, komponen massa lainnya adalah karyawan Freeport.

"Ada dua komponen elemen masyarakat yang melakukan kegiatan aksi unjuk rasa. Kami bermediasi, bernegosiasi, malam ini satu komponen sudah dipulangkan, yakni dari AMT," ujar Harry.

Untuk diketahui, aksi AMT sendiri telah dilakukan selama berminggu-minggu di Taman Pandang. Aksi menerobos iring-iringan Jokowi itu dilakukan lantaran rasa kecewa massa aksi, yang tidak bisa menyampaikan aspirasinya langsung ke presiden.

Ada beberapa tuntutan yang diminta AMT. Pertama, mereka menuntut segera dibayarkan upah lembur yang belum dibayarkan sesuai nota Sudinaker dan Kementerian Tenaga Kerja dan upah proses selama di-PHK.

Kedua, mempekerjakan kembali 1.095 karyawan AMT yang di-PHK massal yang disebut secara sepihak.

Ketiga, pengangkatan sebagai karyawan tetap di PT Pertamina Patra Niaga dan PT Elnusa Petrofin, sesuai nota Sudinaker yang sudah disahkan oleh pengadilan.

Keempat, AMT meminta pembayaran hak pensiun bagi pekerja yang lanjut usia, sesuai perundang-undangan yang berlaku.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI