Jadi Gubernur Jatim, Ini Perjalanan Panjang Karier Khofifah

Rabu, 13 Februari 2019 | 16:18 WIB
Jadi Gubernur Jatim, Ini Perjalanan Panjang Karier Khofifah
Cagub Jatim Khofifah Indar Parawansa, pemenang Pilgub Jatim 2018 versi quick count. (Suara.com/Achmad Ali)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak resmi dilantik sebagai Guberur dan Wakil Gubernur Jawa Timur. Naiknya Khofifah dan Emil menjadi orang nomor satu di Jawa Timur ini menggantikan Soekarwo dan Saifullah Yusuf.

Kemenangan yang diraih oleh Khofifah dan Emil bukanlah semudah membalikkan telapak tangan. Perjuangan nan panjang melewati waktu bertahun-tahun dikorbankan oleh keduanya agar bisa menduduki posisi saat ini.

Perjuangan panjang itu kini telah terbayarkan dengan kursi yang telah diidamkan sejak lama. Tugas besar menanti Khofifah dan Emil setelah resmi menjadi pimpinan Jawa Timur untuk lima tahun ke depan.

Berawal dari Wakil Rakyat era Soeharto

Baca Juga: Hari Ini Jokowi Lantik Khofifah Jadi Gubernur Jawa Timur

Rasanya dunia politik sudah menjadi makanan sehari-hari bagi Khofifah. Sejak masih berusia 27 tahun, Khofifah telah terpilih menjadi anggota DPR RI Fraksi PPP pada 1992-1997. Hingga akhir masa jabatan Presiden Soeharto, Khofifah masih menjadi wakil rakyat fraksi PPP hingga 1997-1999.

Wanita kelahiran SUrabaya, 54 tahun silam ini menjadi saksi sejarah menyaksikan pergantian rezim orde baru menuju reformasi. Saat diadakan Pemilu perdana di era reformasi, Khofifah memutuskan untuk pindah haluan ke PKB bentukan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Ia pun terpilih menjadi Wakil DPR RI di era kepemimpinan BJ Habibie.

Karier ibu empat anak ini terus melesat tajam hingga akhirnya ia ditunjuk oleh Gus Dur menjadi Ketua Timses Pilpres kala itu. Setelah Gus Dur terpilih menjadi presiden, Khofifah pun diangkat menjadiMenteri Pemberdayaan Perempuan periode 1999-2001.

Jadi Menteri Sosial Era Jokowi

Usai menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan di era Gus Dur, Khofifah tak terpili menjadi menteri di bawah kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri kala itu. Khofifah pun kembali melanjutkan karier menjadi wakil rakyat DPR RI dari fraksi PKB.

Baca Juga: Ziarahi Suami Jelang Dilantik, Khofifah Ungkap Kisah Baju Pelantikan

Tak hanya itu, Khofifah pun aktif dalam berorganisasi. Ia masuk dalam organisasi Muslimat, sayap kiri organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Ia pun diangkat menjadi ketua Muslimat NU.

Pada 2014, Khofifah diangkat oleh Presiden Joko Widodo masuk ke dalam susunan kabinet kerja. Khofifah dipercaya untuk menjadi Menteri Sosial. Selama empat tahun Khofifah mengabdikan diri menjadi Menteri Sosial.

Berbagai terobosan pun Khofifah ciptakan seama ia menjadi Menteri Sosial. Pada 17 Januari 2018, Khofifah resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Sosial. Khofifah sangat serius mengikuti kontestasi Pemilihan Gubernur Jawa Timur.

Dua Kali Gagal di Pilgub Jatim

Sosok Khofifah bukanlah orang asing dalam kontestasi memperebutkan kursi Jawa Timur satu. Khofifah sudah dua kali mencalonkan diri dalam kontestasi Pemilihan Gubernur di dua periode sebelumnya, namun dewi fortuna belum memihak Khofifah.

Pada 2008 untuk pertama kalinya Khofifah mengikuti kontestasi Pilgub Jawa Timur. Saat itu Khofifah didampingi bersama Mudjiono.

Khofifah pun berhasil masuk ke putaran kedua melawan Soekarwo-Saifullah Yusuf. Namun sayang, langkah Khofifah harus terhenti, sebab perolehan suara didominasi Soekarwo dengan perolehan 50,11 sementara Khofifah harus puas dengan perolehan suara 49,89 persen.

Pada periode berikutnya yakni Pilgub Jawa Timur 2013, Khofifah kembali mencoba peruntungannya. Kali ini ia didampingi oleh Herman. Lagi-lagi, Khofifah harus berhadapan dengan Soekarwo yang menjadi lawan terkuatnya.

Khofifah pun kembali harus menelan pil pahit. Ia harus puas dengan perolehan suara 37,62 persen. Berbeda tipis dengan Soekarwo yang kembali memenangkan Pilgub Jawa Timur dengan perolehan 47,25 persen.

Setelah Soekarwo menang pada dua periode, Khofifah kembali membulatkan tekad menjajal peruntungan di Pilgub Jawa Timur 2018. Kali ini, nasib baik menyelimuti Khofifah.

Khofifah yang didampingi oleh Emil Dardak sukses memborong suara rakyat Jawa Timur. Kemenangannya ini membawa Khofifah dan Emil bisa merasakan duduk di kursi Jawa Timur satu selama lima tahun ke depan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI