Orang Sakit Ditandu Pakai Bambu, Sandiaga Sebut Banyak Jalan Rusak di Desa

Rabu, 13 Februari 2019 | 16:51 WIB
Orang Sakit Ditandu Pakai Bambu, Sandiaga Sebut Banyak Jalan Rusak di Desa
Cawapres Sandiaga Uno (Suara.com/Ria Rizki Nirmala)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Wakil Presiden pasangan Prabowo Subianto, Sandiaga Uno merespon soal adanya warga Banten yang sakit dan ditandu ke puskemas karena jalanan yang rusak. Dirinya menyebut masih banyak infrastruktur pedesaan yang belum menjadi perhatian pemerintah.

Sandiaga mengungkapkan bahwa saat ini infrastruktur pedesaan yang sudah mendapatkan perhatian dari pemerintah saat ini. Namun, pekerjaan rumah pemerintah pun tak sedikit.

"Ada yang sudah baik tapi banyak yang masih menjadi PR," kata Sandiaga di kawasan Pondok Indah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (13/2/2019).

Dengan adanya peristiwa tersebut, Sandiaga berjanji kalau dirinya bersama Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto terpilih di Pilpres 2019, infrastruktur pedesaan akan menjadi salah satu fokusnya dalam sisi pembangunan.

Baca Juga: Ibunda Sandiaga Marah Anaknya Di-bully, Timses Jokowi: Tak Boleh Sakit Hati

Wati ditandu pakai sarung. (ist)
Wati ditandu pakai sarung. (ist)

"Itu menjadi fokus pembangunan ke depan adalah di infrastruktur yang langsung bersinggungan dengan masyarakat dalam keseharian mereka termasuk infrastruktur pedesaan, pertanian, infrastruktur yang berkaitan dengan nelayan dan sebagainya," ujarnya.

"Jangankan jalan di pedesaan, jalan di pantura sekarag saja antara Pati, Rembang sampai ke Demak sampai ke Kudus, dari Kudus ke Demak juga banyak yang rusak. Jadi itu yang harus jadi pusat perhatian pemerintah ke depan," pungkasnya.

Untuk diketahui, Jalan rusak jadi permasalahan besar untuk Wati (37) pada 9 Febuari 2019 lalu. Dia harus segera dibawa ke puskesmas gegara penyakit usus buntu.

Namun bukan cepat. Karena jalanan rusak parah dan mobil ambulance tak bisa masuk, Wati harus dibawa pakai tandu sarung yang dibopong dengan sebilah mampu. Sarung dikaitkan ke bambu, lalu Wati masuk ke dalam sarung sembari tiduran.

Wati adalah warga Kampung Rorah Sadang, RT/RW 01/03, Desa Kuta Karang, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Pandeglang.

Baca Juga: Hakim Pose Dua Jari Viral, Sandiaga Ungkit Kepala Daerah Pose Satu Jari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI