Suara.com - Kepolisian Sektor Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat menyatakan meninggalnya Caleg Partai Gerindra dari daerah pemilihan II, Shanie Fiercelly, positif bunuh diri.
Sebelumnya, perempuan caleg berusia 29 tahun tersebut ditemukan meninggal dalam kondisi tergantung oleh pihak keluarga.
Shanie ditemukan tewas tergantung di dalam rumahnya, Nagari Kampung Baru, Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan, Rabu (6/2/2019).
Sedangkan informasi yang berada di lingkup masyarkat di daerah itu, kematian Shanie Fiercelly masih menjadi tanda tanya.
Baca Juga: Ibunda Sandiaga Marah Anaknya Di-bully, Timses Jokowi: Tak Boleh Sakit Hati
Begitu juga dengan pihak keluarga yang tidak menerima korban dinyatakan bunuh diri. Pada akhirnya, korban dibawa ke Rumah Sakit Bayangkara untuk dilakukan autopsi.
Sebab, keluarga korban menduga, korban tidak bunuh diri tapi di aniaya. Karena sebelumnya, korban sempat bertengkar dengan suami korban yang bernama Hendra Joni (37).
Kapolsek Tarusan Iptu Thamrin membenarkan, Caleg Partai Gerindra yang ditemukan meninggal dengan kondisi tergantung beberapa waktu lalu positif bunuh diri.
"Hal itu sesuai dengan hasil visum dari puskesmas setempat. Setelah ada hasil visum, kami juga langsung melakukan autopsi terhadap mayat korban di Rumah Sakit Bayangkara Padang. Nah, di sanalah kami temukan tanda dan sebab-sebab kematian. Bahwa korban positif bunuh diri," jelas Kapolsek kepada Covesia—jaringan Suara.com, Rabu (13/2/2019).
Thamrin menjelaskan, motif Shanie bunuh diri adalah depresi karena sering berkelahi dengan sang suami setelah dirinya menjadi caleg.
Baca Juga: Kolam Renang Tertinggi di Dunia Segera Hadir di Dubai
Sebab, sang suami ternyata tak mengetahui Shanie ternyata menjadi caleg.
"Penyebabnya karena sering terjadi pertengkaran dengan suaminya. Dia menjadi caleg tanpa sepengatuhan suami. Setelahnya, sang suami juga sering mempertanyakan hal itu,” kata dia.