Suara.com - Nama Soekarwo atau Pakde Karwo besar di Jawa Timur karena menjadi Gubernur Jawa Timur selama 2 periode atau 10 tahun lamanya. Selasa (12/2/2019) kemarin, masa jabatan Soekarwo habis.
Rabu (13/2/2019) hari ini Presiden Joko Widodo atau Jokowi resmi melantik Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elistianto Dardak sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024. Pergantian kekuasaan ini menandai berakhirnya masa jabatan Soekarwo dan Saifullah Yusuf.
Sosok Soekarwo atau kerap disapa Pakde Karwo sangat melekat di hati masyarakat Jawa Timur. Sudah 10 tahun lamanya ia memimpin Jawa Timur.
Berikut Suara.com merangkum rekam jejak Pakde Karwo hingga melewati dua periode kepemimpinannya.
Baca Juga: Mau Dilantik Jokowi, Khofifah Minta Doa ke Masyarakat Jawa Timur
Terlahir Sebagai Birokrat
Pria kelahiran Madiun, 16 Juni, 68 tahun lalu ini merupakan seorang birokrat. Dari data yang dihimpun melalui laman situs resmi Pemprov Jawa Timur, Pakde Karwo tercatat menjadi Kepala Cabang Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Timur periode 1983-1994.
Selama 11 tahun bergelut sebagai Kepala Cabang Dinas Pendapatan, pria berkumis tebal ini naik jabatan menjadi kepala subdinas perencanaan masih di dinas yang sama dan kembali naik jabatan pada 1997 menjadi Kepala Dinas Pendapatan.
Prestasi demi prestasi yang ditorehkan oleh doktor ilmu hukum Iniversitas Diponegoro, Semarang ini membuat ia diangkat menjadi Sekretaris Daerah pada 2003 hingga 2009. Di periode selanjutnya, Pakde Karwo memberanikan diri mengikuti kontestasi Pemilihan Gubernur Jawa Timur pada 2008.
Ia didampingi dengan Saifullah Yusuf harus berhadpan dengan Sutjipto-Ridwan Hisjam (SR), Soenarjo-Ali Maschan Moesa (Salam), Achmady-Suhartono (Achsan) dan Khofifah Indar Parawansa-Mudjiono.
Baca Juga: Hari Ini Jokowi Lantik Khofifah Jadi Gubernur Jawa Timur
Pakde Karwo pun sukses masuk ke putaran kedua berhadapan dengan Khofifah-Mudjiono. Beruntung, Pakde Karwo sukses memenangkan kontestasi. Ia keluar sebagai pemenang dengan perolehan suara 50,11 persen, beda tipis dengan Kofifah yang memperoleh 49,89 persen.
Pada Pilgub Jawa Timur periode 2014-2019 pun, Pakde Karwo kembali berpasangan dengan Saifullah Yusuf. Ia kembali berhadapan dengan Khofifah dan kembali menang telak di periode keduanya.
Terobosan Program Jadi Gubernur
Usai resmi menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur, Pakde Karwo banyak membuat terobosan baru. Salah satunya adalah mengeluarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 71 Tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal Provinsi Jawa Timur.
Dalam aturan itu tertuang bahwa maknana tradisional wajib dikonsumsi tidak hanya oleh pejabat dan pegawai negeri sipil saja, melainkan oleh seluruh rakyat. Hal itu untuk menjaga kebudayaan Jawa Timur sekaligus mendokrak perekonomian mikro.
Tak hanya itu, di bawah kepemimpinan Pakde Karwo, ia sukses membawa perekonomian Jawa Timur lebih tinggi dari capaian nasional. Pada triwulan ketiga 2018, tercatat perekonomian Jawa Timur mencapai 5,40 persen.
Indeks Pembangunan Manusia di Jawa Timur juga terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Pada 2017, IPM Jawa Timur Berada di angka 70,27 atau naik 0,76 dibandingkan 2016 yang hanya sebesar 69,74 persen.
Di Masa Jabatan Terakhirnya
Di hari-hari terakhir sebelum masa jabatannya habis, Pakde Karwo menggelar acra Mohon Diri Purnatugas di Gedung Negara Grahadi, Surabaya pada Senin (11/2/2019) malam. Dalam kesempatan itu hadir perwakilan rakyat dan Vupati serta Wali Kota se-Jawa Timur.
Di malam ramah tamah itu, Pakde Karwo mohon undur diri dari jabatannya. Ia pun menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh warga Jawa Timur.
“Saya mohon maaf jika selama mengabdi ada kesalahan. Karena manusi tidak lepas dari salah dan keliru. Untuk yang baik-baik tentunya tak lepas dari ridho yang maha kuasa,” ungkap Pakde Karwo.