Suara.com - Pemerintah Rusia menjawab isu propaganda Rusia yang sempat dilontarkan Joko Widodo atau Jokowi, calon presiden petahana. Pemerintah Rusia memastikan isu propaganda Rusia Jokowi tidak memengaruhi hubungan bilateral Indonesia dan Rusia.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Georgievna Vorobieva menjelaskan isu propaganda Rusia Jokowi tidak membuat hubungan Indonesia - Rusia menjadi buruk. Bahkan Indonesia - Rusia masih terjadi baik.
"Saya pikir isu ini tidak akan memengaruhi hubungan bilateral (kedua negara), saya harap demikian. Sejauh ini hubungan kedua negara terjalin sangat baik, dan saya tidak melihat alasan hubungan ini menuju ke arah sebaliknya," kata Lyudmila Georgievna Vorobieva dalam press briefing di kediamannya di Jakarta, Rabu (13/2/2019).
Penggunaan istilah propaganda Rusia menjadi isu karena beredar anggapan mengenai keterlibatan pihak asing dalam proses Pemilu 2019. Padahal, Presiden Jokowi melontarkan istilah tersebut untuk mengacu pada semburan kebohongan, dusta, dan hoaks yang bisa menyebabkan ketidakpastian.
Baca Juga: Polisi Tolak Laporan Hasan Basri Terkait Propaganda Rusia
Jokowi dalam pernyataan klarifikasinya juga menyebutkan bahwa "propaganda Rusia berasal dari sebuah artikel lembaga konsultasi politik AS, Rand Corporation, pada 2016.
Terminologi tersebut mengacu pada teknik the firehouse of falsehood atau diseminasi informasi yang tidak sepenuhnya benar, dilakukan secara cepat, terus-menerus, dan tidak konsisten, sehingga sama sekali tidak mengarah pada negara Rusia.
Dubes Lyudmila telah mendiskusikan isu ini dengan pemerintah Indonesia, untuk menjelaskan mengenai posisi dan prinsip pemerintah Rusia terhadap isu ini.
"Kami pikir masalah ini sudah selesai. Semuanya sudah jelas. Kami tidak akan melakukan langkah resmi apapun setelah ini," kata dia.
Lyudmila juga berharap setelah masa kampanye dan Pemilu 2019 berakhir, tidak akan ada lagi isu yang menyinggung hubungan kedua negara.
Baca Juga: JK: Propaganda Rusia Jokowi Seperti Bika Ambon
Semoga kita akan melihat kerja sama yang jauh lebih baik ke depannya, tutur dia. Sependapat dengan Lyudmila, Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa hubungannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin tidak terganggu karena isu ini.