Suara.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno meminta agar Tantan Taufiq Lubis, lelaki yang mendeklarasikan dukungan di ruang sidang Majelis Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat agar tidak diproses hukum. Sebab, Sandiaga mengaku tak ingin kembali melihat ada pendukungnya yang diproses karena menunjukkan sikap politik terkait Pilpres 2019.
"Buat saya itu ada mekanismenya sendiri dan tentunya kita, janganlah seseorang dihukum karena pilihan politiknya," kata Sandiaga di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan, Rabu (13/2/2019).
Di sisi lain, Sandiaga mengaku belum melihat video Tantan yang sudah viral di media sosial. Namun, dirinya mengaku bersyukur dengan dukungan yang diberikan Tantan. Terkait aksi lelaki yang menyatakan dukungan politik di ruang sidang PBB diperbolehkan atau tidak, Sandiaga menyerahkan kepada pihak berwenang.
"Venuenya ada di mana apakah sesuai dengan etika atau tidak tentunya itu nanti bisa dikaji melalui forum-forum lain, tapi kalau ada dukungan bagi kami tentunya kami bersyukur," pungkasnya.
Baca Juga: Ini Jadwal Persija vs Tira-Persikabo di Babak 16 Besar Piala Indonesia
Sebelumnya, sebuah video menampilkan sosok lelaki yang menyatakan dukungan kepada Prabowo-Sandiaga. Saat memberikan dukungan, Tantan yang mengklaim berada di ruang sidang PBB juga terlihat memegang secarik kertas yang bergambar Prabowo-Sandiaga. Diketahui, Tantan merupakan pendamping kelompok pemuda dari Indonesia yang menetap di New York, Amerika Serikat.
"Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Dari markas besar Persatuan Bangsa Bangsa, United Nations Headquarters, saya ingin menyatakan dukungan saya kepada Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno menjadi presiden dan wakil presiden Indonesia periode 2019-2024," kata pria dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial.