Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon berkomentar soal Regita Anggia, wisudawati Universitas Padjajaran (Unpad) yang meraih gelar cumlaude dengan skripsi bertema #2019GantiPresiden.
Menurutnya, hal itu membuktikan #2019GantiPresiden justru memiliki pengaruh di tengah-tengah publik.
Fadli mengungkapkan, #2019GantiPresiden merupakan fenomena baru yang terjadi dalam dunia perpolitikan Indonesia.
Dengan adanya penelitian seorang mahasiswi soal fenomena tersebut, dinilai Fadli menjadi bukti tagar itu berpengaruh bagi publik.
Baca Juga: Buat Puisi Doa yang Tertukar, Yenny Wahid Sebut Fadli Zon Akan Rugi
"Itu menunjukkan ada satu hal baru di dalam politik kita, dan saya kira sangat tepat mendapatkan cumlaude. Saya kira analisisnya karena ini satu hal baru bagaimana sebuah tagar bisa menjadi faktor penting dalam politik kita," kata Fadli di Jalan HOS Cokroaminoto, Jakarta Pusat, Selasa (12/2/2019).
"(Tagar) itu tidak ada pada masa Pemilu dan Pilpres tahun 2014, tahun 2009 juga tidak ada, bagaimana sebuah tagar berpengaruh dan mempengaruhi publik secara luas, dan bahkan menjadi sebuah gerakan semacam new social movement (gerakan sosial baru)," sambungnya.
Fadli juga menyebutkan tagar 2019GantiPresiden sangat fenomenal. Pasalnya, gerakan #2019GantiPresiden sempat mendapatkan penolakan hingga dipersekusi.
Namun pada akhirnya gerakan tersebut banyak diikuti banyak masyarakat bahkan dijadikan bahan penelitian.
Untuk diketahui, Regita Anggia, mahasiswi Universitas Padjadjaran lulus dengan raihan IPK 4.00. Regita tercatat sebagai wisudawan terbaik Program Sarjana pada Wisuda Gelombang II Tahun Akademik 2018/2019.
Baca Juga: Proyek Fiktif PT Waskita Karya, KPK Geledah Dirut Jasa Marga
Skripsi yang mengantarnya menjadi lulusan terbaik itu ialah terkait tagar #2019GantiPresiden. Prestasi Regita itu juga mendapatkan pujian dari salah satu inisiator dari gerakan #2019GantiPresiden yang juga menjabat sebagai Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.