“Saya akan mengkritik Prabowo 12 menit setelah dia dilantik menjadi presiden (kalau dia menang),” kata Rocky dalam forum.
Rizal yang juga menjadi Koordinator Nasional Relawan Golkar Jokowi(GoJo) ini pun menilai pernyataan itu memberikan justifikasi bahwa Rocky Gerung tidak akan mengkritik Prabowo dan menyentuh sisi-sisi lemah Prabowo.
Sebaliknya, secara implisit Rocky membenarkan bahwa ia akan terus menyampaikan kritikan kepada Jokowi meskipun hal yang terlalu personal sekalipun.
Bagi Rizal, memang tidaklah salah mengkritik petahana. Sebab, petahana pun pasti bisa benar dan bisa salah. Namun, hal ini juga berlku bagi kaum oposisi yang bisa benar dan bisa salah. Bukan selalu benar.
Baca Juga: Belum 24 Jam, Polisi Bekuk Pembunuh Wanita Cantik Fitri Suryati
“Buat saya, cara dan ucapan semacam itu memperlihatkan bahwa makin dekat ke pemilu pada April nanti, Rocky makin menjauh dari Rocky yang semula. Bahkan barangkali dia mulai menjadi paradoks bagi dirinya sendiri,” tulis Rizal.
3. Minta Kembali ke Jalan Semula
Rizal pun mengkritik, seharusnya Rocky tidak membedakan antara Prabowo atau Jokowi terlebih berlindung di balik argument seorang akademisi yang selalu mengkritik kekuasaan. Ia pun meminta agar Rocky kembali ke jalan semua, tanpa memihak siapapun.
“Sebagai seorang sahabat, saya tentu berharap Rocky segera kembali ke jalannya semula. Dia memiliki bakat yang baik sebagai seorang pengkritik di luar sistem,” tutur Rizal.
4. Minta Bersikap Adil Kritik Prabowo
Baca Juga: Fadli Zon Sindir Jokowi di Kisah Petruk Dadi Ratu, Selalu Membuat kekacauan
Sebagai ganjarannya lantaran selama ini Rocky terus menerus menyerang dan mengkritik Prabowo, Rizal pun menantang Rocky untuk bisa mengkritik Prabowo dan bowoisme-nya. Bowoisme yang dimaksud Rizal adalah pemikiran Prabowo dalam memandang situasi di Indonesia.