Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyindir Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan kisah Petruk Dadi Ratu (Petruk Jadi Ratu). Kisah pewayangan itu menceritakan seseorang yang tidak layak menjadi pemimpin. Begitu jadi pemimpin, dia membuat kekacauan.
Fadli menceritakan awal kisah Petruk Dadi Ratu mulanya Petruk menjelma menjadi Prabu Kanthong Bolong dan berhasil menjadi seorang raja serta mendapatkan wahyu keprabon. Namun saat wahyu keprabonnya lepas, petruk kembali menjadi dirinya semula.
"Ketika dia menjadi petruk yang sesungguhnya apapun yang dia lakukan pasti salah, ngomong salah, pakai baju salah, naik motor salah, marah pun salah," kata Fadli dalam diskusi bertajuk 'Jelang Pilpres, Jokowi Blunder dan Panik?' di Sekretariat Nasional Prabowo - Sandiaga, Jalan HOS Cokroaminoto, Jakarta Pusat, Selasa (12/2/2019).
Saat itu Fadli sempat menyamakan dengan momen di mana Jokowi kepentok mikrophone saat tengan menyebut kata antek asing sebanyak tiga kali.
Baca Juga: Dukung Jokowi - Maruf Amin, PSI: Muchdi PR Bermasalah
"Mau mengulang-ngulang kata bocor saja mikroponenya yang menendang mulut dia, semuanya salah," ujarnya.
Menurut Fadli, petruk di kisah Petruk Dadi Ratu itu akan berkuasa apabila mendapatkan wahyu keprabon. Namun, setelah wahyu itu lepas, justru petruk akan kembali kepada bentuk semula.
"Dia kelihatan karena dia rebellion, dia diangkat jadi raja sementara saja, tapi begitu wahyu itu hilang maka dia kembali kepada, ya memang masalahnya kapasitas dan kapabilitas," pungkasnya.