Suara.com - Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan belum melimpahkan tersangka penyebaran berita bohong atau hoaks, Ratna Sarumpaet ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan untuk disidangkan. Alasannya, pihak Kejari belum selesai menyusun surat dakwaan.
Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Nirwan Nawawi mengatakan, surat dakwaan itu masih disusun oleh tim gabungan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang terdiri dari Kejari Jakarta Selatan, Kejati DKI dan Kejaksaan Agung.
"Iya, masih belum dilimpahkan ke Pengadilan, masih butuh waktu, tinggal finalisasi saja," ujar Nirwan saat dikonfirmasi, Selasa (12/2/2019).
Merujuk dalam aturan KUHP, kata Nirwan, aparat kejaksaan diberi waktu 7 hari setelah pelimpahan tahap dua kasus hoaks Ratna dilakukan dari penyidik Polda Metro Jaya ke Kejari Jaksel.
Baca Juga: Pemilik Salon Korban Longsor Ditemukan Tewas 10 Kilometer dari Lokasi
"Iya, tunggu saja nanti. Dalam waktu dekat ini," jelasnya.
Seperti diketahui, Ratna Sarumpaet telah ditetapkan sebagai tersangka terkait penyebaran hoaks penganiayaan yang viral di media sosial. Ratna pun kini telah mendekam di penjara setelah dibekuk polisi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng pada Kamis 4 Oktober 2018 malam.
Dalam kasus ini, aktivis kemanusiaan itu dijerat Pasal 14 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dan Pasal 28 jo Pasal 45 Undang-Undang ITE dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara.