Suara.com - Polisi berhasil mengungkap kasus prostitusi online yang bermarkas di sebuah perumahan elit kawasan Batam Kota, Kepulauan Riau. Dari hasil penggerebekan itu pada Sabtu (9/2/2019) lalu, polisi membekuk AS (33) yang berperan sebagai germo dan NJ (19), mahasiswi yang dipekerjakan AS sebagai rekrutan AS sebagai pekerja seks komersial.
"Setelah pendalaman dan pengembangan, kami mengamankan dua orang PSK lain yang juga direkrut oleh tersangka AS antara lain berinisial RS (18) dan WA (23)," kata Direktur Kriminal Umum Polda Kepri Kombes Pol Hernowo Yulianto, kemarin.
Terkait pengungkapan kasus ini, AS ternyata memiliki 7 PSK. Mereka adalah NJ (19), RS (18), WA (23) asal Batam, MA (36) asal Medan, FH (31) asal Batam, VR (19) asal Purwakarta, dan DR (24) asal Medan.
Modus yang digunakan AS dalam merekrut para calon PSK antara lain dengan membuat website lowongan kerja melalui internet. Syarat untuk bisa bekerja, kata Hernowo AS meminta para pelamarnya mengirim video dan foto porno.
Baca Juga: Presiden Jokowi Klaim Tak Pernah Telat Suntik Dana untuk BPJS Kesehatan
"Bagi wanita yang melamar, AS juga meminta mereka mengirimkan foto serta video bugil," kata Hernowo seperti dikutip Batamnews.co.id--jaringan Suara.com.
Selain mengamankan AS dan sejumlah PSK, polisi turut menyita sejumlah barang bukti berupa dua boarding pass kereta api, satu unit mobil, bukti pemesanan hotel, satu buah flashdisk, dua butir pil Norelut Norethisterone.
Dalam kasus ini, AS dijerat Pasal 2 UU RI Nomor 21 Tahun 2007 tentang Tindak Pidana Pemberantasan Orang (TPPO) dan Pasal 45 Ayat 1 UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) juncto Pasal 64 ayat 1 KUHP.
Sumber: Batamnews.co.id
Baca Juga: Konflik Mak Vera - Fahmi Aditian, Begini Doa Billy Syahputra