Suara.com - Dradjad Wibowo, anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, mengakui heran saat lawannya menilai kritikan Amien Rais untuk Presiden Jokowi terlampau keras.
Pasalnya, menurut politikus PAN ini, Amien Rais sudah dikenal sebagai pengkritik sejak zaman Orde Baru hingga reformasi.
Dradjad lantas mengungkapkan maksud kritikan Amien Rais yang menyebut nama Jokowi saat mendampingi Ketua PA 212 Slamet Maarif diperiksa oleh pihak kepolisian beberapa waktu lalu.
Kritikan Amien itu, kemudian direspons kubu Jokowi melalui Juru Tim Kampanye Nasional, Irma Suryani Chaniago. Dirinya mempertanyakan Amien yang sering mengkritik Jokowi memakai kata-kata kasar.
Baca Juga: Kakek Karmin Gantung Diri di Belakang Baliho Jokowi
"Kasarnya di mana yah? Kritik-kritik Pak Amien itu keras, ya memang Pak Amien kritiknya keras. Dulu Pak Harto dikritik keras juga kan? Kalau kritik keras ya memang seperti itu," kata Dradjad kepada Suara.com, Senin (11/2/2019).
Menurut Dradjad, Amien sudah biasa menyampaikan kritikannya kepada pemimpin-pemimpin negara Indonesia. Hal itu dilakukannya apabila melihat ada yang salah dilakukan oleh kepala negara tersebut.
"Kalau ada yang dirasakannya tidak benar dan dilakukan pemerintah, Pak Amien akan mengkritik. Tentunya dia mengkritik presiden, tak mungkin Pak Amien mengkritik menteri,” sambungnya.
Karenanya, Dradjad menanggapi santai kecaman dari kubu Jokowi. Dradjad menilai kubu lawan justru akan senang apabila Amien menyampaikan kritikannya.
"Mereka senang kalau Pak Amien yang mengkritik, karena langsung diblow-up (media). Jangan-jangan mereka rindu dikritik Pak Amien,” tudingnya.
Baca Juga: Ini Alasan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Masih Tahan Ahmad Dhani
Untuk diketahui, Amien Rais mengungkapkan tak suka Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif diperiksa polisi, Kamis (7/2) pekan lalu. Amien Rais menyalahkan Presiden Jokowi yang menjadi penyebab Slamet Maarif diperiksa polisi.