Suara.com - Kantor Pusat Badan Pemengan Nasional atau BPN Prabowo Subianto - Sandiaga Uno dikabarkan dirampok. Sebuah TV disebut digondol maling.
Kantor Pusat BPN Prabowo - Sandiaga itu di Sumber, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah. Namun kabar Kantor Pusat BPN Prabowo - Sandiaga dirampok dibantah Pelaksana Harian BPN Prabowo - Sandiaga Agus Sahid.
Agus mengatakan Kantor Pusat BPN Prabowo - Sandiaga dirampok, tidak benar. Agus mengatakan barang berupa televisi yang dikabarkan hilang sebetulnya tak hilang.
Barang elektronik itu menurut Agus hanya dipindah tempat penyimpannannya ke ruang Ketua Umum BPN Prabowo-Sandiaga, Jenderal Purn. Djoko Santoso.
Baca Juga: Jokowi dan Prabowo Akan Memberikan Ceramah di Sidang Tanwir Muhammadiyah
“Semula TV ditaruh di lantai. Biar tak ada yang tersandung, TV saya pindahkan ke ruang Pak Djoko,” kata Agus, Senin (11/2/2019) siang.
Pemindahan televisi dilakukan Agus setelah kegiatan nonton bareng (nonbar) siaran langsung debat capres cawapres. Saat itu puluhan kader dan sukarelawan pendukung Prabowo - Sandiaga berkumpul nonbar debat tersebut.
“Yang menaruh [televisi] di ruang Jenderal Purn. Djoko Santoso itu saya. Waktunya sekitar 20 Januari 2019. Tapi informasi hilangnya aset BPN sempat viral. Saya menyayangkan ada yang bilang ke publik kalau TV-nya hilang,” ujar dia.
Agus menjelaskan pemindahan televisi ke ruangan Djoko Santoso dilakukan saat sudah tidak ada kader dan sukarelawan di Kantor BPN Sumber. Setelah dimasukkan ruangan tersebut Agus lantas pulang dan membawa kuncinya.
Dia lantas meminta petugas jaga Kantor BPN Sumber untuk mengambil kunci tersebut di rumahnya. “Setelah saya taruh TV-nya, ruang Pak Djoko, pintu saya kunci dan saya bawa. Setelah itu petugas saya minta ambil kunci kantor di rumah saya,” kata dia.
Baca Juga: JATAM: Duit Kampanye Jokowi dan Prabowo Diduga Hasil Bisnis Tambang
Pemilik bangunan ruko yang digunakan sebagai Kantor BPN Sumber itu menyayangkan telanjur beredarnya informasi pencurian televisi. Apalagi informasi terjadinya pencurian muncul dari pengurus partai tanpa lebih dulu klarifikasi. “Saya menyayangkan kenapa tidak diklarifikasi dulu,” tambah dia.